Hujan lebat mengguyur sejumlah wilayah di Kepulauan Riau (Kepri), termasuk Kota Tanjungpinang, sejak Jumat (10/1) pagi. Akibatnya, 10 titik di Tanjungpinang mengalami banjir, dan sekitar 800 jiwa terpaksa mengungsi.
"Ada beberapa titik yang telah dilakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir, sekitar 6 hingga 10 titik," kata Kepala BPBD Tanjungpinang, Muhammad Yamin, Sabtu (11/1/2025).
Yamin menjelaskan, berdasarkan laporan dari kecamatan yang terdampak, terdata sekitar 800 jiwa yang mengungsi. Mereka mengungsi di tempat penampungan yang disediakan, rumah warga, masjid, hingga rumah keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari data kecamatan, warga yang mengungsi di pengungsian maupun di rumah tetangga dan keluarga jumlahnya sekitar 800 jiwa," ujarnya.
"Untuk warga yang mengungsi kita optimalkan bantuan dari BPBD, Dinas Sosial maupun dari pihak-pihak lain seperti makanan, perlengkapan sandang, kebutuhan awal yang diperlukan," tambahnya.
Sejumlah wilayah di Tanjungpinang yang mengalami banjir diantaranya, Simpang Bandara Lama arah Kijang, Bintan, Jalan arah Tanjung Uban, depan Perumahan Permata Galaxy, Simpang traffic light Batu 6, Melayu Kota Piring dan Yudowinangun dan Rawasari
Yamin menyebutkan, tim SAR gabungan bersama BPBD telah melakukan evakuasi warga menggunakan perahu karet. Selain itu, tiang lampu merah yang rusak juga dievakuasi.
"Ada beberapa warga yang kami evakuasi menggunakan rubber boots. Rekan-rekan Basarnas juga turut membantu evakuasi, termasuk kendaraan yang terjebak di jalanan terdampak banjir, seperti di Simpang Bandara arah Kijang," ujarnya.
Terkait kondisi cuaca ekstrem, Yamin mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tanggap bencana. Ia juga mengingatkan warga untuk mematikan aliran listrik saat terjadi banjir.
"Kami mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan tanggap jika terjadi bencana. Saat banjir, segera matikan aliran listrik dan lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman dan lebih tinggi," tutupnya.
(nkm/nkm)