Seorang bocah di Zimbabwe dilaporkan hilang di cagar alam yang dihuni singa dan hewan liar lainnya. Bocah berusia 7 tahun ini kemudian ditemukan dalam kondisi selamat setelah lima hari hilang.
Dilansir detikNews dari AFP, Jumat (3/1/2025), bocah itu awalnya berkeliaran di Taman Nasional Matusadona yang berada di sebelah desanya pada 27 September 2024. Juru bicara ZimParks, Tinashe Farawo, menyebut bocah itu kemudian ditemukan 49 kilometer dari lokasi awal dia berkeliaran.
Dia duduga dapat bertahan hidup dengan buah-buahan liar dan air yang ditemukannya dengan menggali tepian sungai. Teknik itu dikenal di daerah rawan kekeringan di Zimbabwe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hebatnya, diperkirakan dia berjalan melalui medan yang keras di Taman Nasional Matusadona yang dipenuhi singa sejauh 49 kilometer dari desanya ke titik di mana dia ditemukan," kata Farawo.
Mulai dari penjaga hutan, penduduk setempat, dan petugas kepolisian langsung melakukan pencarian usai bocah itu dilaporkan hilang. Proses pencarian sempat terhalang hujan lebat.
Pada 30 Desember jejak kaki anak bernama Tinotenda Pundu itu terlihat. Kemdian besok harinya dia ditemukan.
Dia lalu dibawa ke rumah sakit dan dirawat dalam kondisi yang lemah. Namun tidak ada bekas luka yang ditemukan dari tubuh bocah itu.
Anggota parlemen Mutsa Murombedzi, yang berasal dari daerah tersebut, menilai peristiwa yang dialami bocah itu adalah keajaiban.
"Merupakan keajaiban bahwa dia selamat. Ia cukup pintar untuk tidur di atas batu-batu yang bertengger sehingga singa dan satwa liar lainnya tidak dapat mendekatinya," ucapnya.
"Penduduk desa membantu pencarian, dengan memainkan drum dengan harapan ia akan mengikuti suara tersebut," jelasnya.
Bocah itu ditemukan dengan bantuan penjaga hutan yang dapat masuk lebih dalam ke alam liar untuk mencarinya. Taman Nasional Matusadona, dekat Danau Kariba di Zimbabwe, merupakan rumah bagi berbagai hewan liar termasuk singa, macan tutul, gajah, dan bison.
(afb/afb)