Pasien Kritis Tiba-tiba Sembuh Sebelum Meninggal, Begini Penjelasannya

Pasien Kritis Tiba-tiba Sembuh Sebelum Meninggal, Begini Penjelasannya

Averus Kautsar - detikSumut
Jumat, 03 Jan 2025 06:00 WIB
In the Hospital Sick Male Patient Sleeps on the Bed. Heart Rate Monitor Equipment is on His Finger.
Foto: Getty Images/gorodenkoff
Medan -

Ada fenomena yang kerap terjadi terhadap pasien yang dalam kondisi kritis. Yaitu pasien tersebut tiba-tiba sembuh namun tak lama meninggal dunia.

Seorang perawat layanan hospice di California, Amerika Serikat, Julie McFadden menceritakan fenomena unik yang pernah ia alami. McFadden menjelaskan, fenomena tersebut dikenal dengan istilah terminal lucidity, yaitu kondisi di mana pasien yang sakit parah tiba-tiba mengalami semacam ledakan energi, kejernihan mental, dan kewaspadaan secara tiba-tiba.

Hal ini membuat pasien tampak memiliki peningkatan daya ingat dan fungsi kognitif, sehingga tiba-tiba dapat bangun dari tempat tidurnya dan merasa sehat bahkan suasana hati juga turut membaik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kondisi itu tak berlangsung lama, dalam beberapa hari atau bahkan beberapa jam kemudian, pasien tersebut akhirnya meninggal. Perubahan yang nampak menggembirakan itu bukan berarti pasien benar-benar sembuh.

"Bagian yang sulit adalah menikmatinya saat hal itu terjadi dan mengetahui bahwa mereka kemungkinan akan meninggal tak lama setelahnya," kata McFadden dilansir detikHealth dari Daily Mail, Kamis (2/1/2025).

ADVERTISEMENT

McFadden menjelaskan, terminal lucidity merupakan fenomena umum yang terjadi pada orang-orang yang akan meninggal. Selama ia berpraktik di layanan hospice--perawatan khusus untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang mengalami penyakit serius atau stadium akhir, ia sering mendapati hal seperti itu.

Ia menyebut pasien biasanya akan nampak seperti tidak sakit sama sekali dan bahkan meminta makanan favorit mereka. Namun hal ini hanya terjadi dalam waktu singkat. Diperkirakan satu dari tiga orang yang dalam kondisi kritis atau sekarat akan mengalami terminal lucidity sebelum akhirnya meninggal.

Hingga saat ini, para ahli tidak mengetahui secara pasti pemicu kondisi terminal lucidity tersebut. Namun, dari penelitian terkini didapati bahwa orang yang sekarat mungkin mengalami lonjakan aktivitas otak atau neurotransmitter terkait dengan stres, yang memberi mereka aliran energi terakhir.

Dalam penelitian yang diterbitkan tahun lalu tersebut dikatakan, otak yang sekarat mengalami kekurangan oksigen dan mungkin dapat menghasilkan peningkatan aktivitas gelombang gamma. Gelombang gamma sendiri merupakan gelombang otak tercepat yang terjadi saat pasien sangat waspada dan secara aktif memproses informasi sensorik.

Menurut para ahli, otak akan melepaskan neurotransmitter seperti serotonin dalam jumlah besar tepat sebelum kematian pasien yang berdampak pada meningkatkan suasana hati.

"Tidak ada yang terbukti secara ilmiah atau dipelajari untuk memberi tahu kita secara pasti mengapa hal itu terjadi. Cobalah untuk tetap hadir di saat orang yang Anda kasihi mengalami hari yang sangat baik. Anggaplah itu sebagai berkat, hampir seperti hadiah yang diberikan orang yang Anda kasihi kepada Anda," tandas McFadden.

Artikel ini telah terbit di detikHealth dengan judul: Penjelasan Medis Kenapa Pasien Kritis Bisa Tiba-tiba Sembuh Sebelum Meninggal



(nkm/nkm)


Hide Ads