Lakukan Efesiensi, Wamenag Harap BPIH 2025 Turun Rp 80 Juta

Lakukan Efesiensi, Wamenag Harap BPIH 2025 Turun Rp 80 Juta

Hanif Hawari - detikSumut
Senin, 30 Des 2024 15:45 WIB
Legislator Gerindra Romo Syafii/Istimewa
Foto: Legislator Gerindra Romo Syafii/Istimewa
Jakarta -

Kementerian Agama (Kemenag) akan melakukan efesiensi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025. Efesiensi dilakukan agar BPIH dapat turun menjadi Rp 80 juta.

Wakil Menteri Agama Romo H.R Muhammad Syafi'i mengatakan BPIH sudah dirancang lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Besaran rata-rata BPIH tahun 1445 H/2024 M per jemaah untuk jemaah haji reguler sebesar Rp 93.410.286.

"Ini kan kita masih terus sisir ya, tapi yang pasti di pengusulan pertama nanti itu BPIH sudah saya turunkan. Kalau biasanya kan agak lebih tinggi supaya nanti disisir kembali oleh DPR baru bisa turun, kalau ini di penawaran awal saja itu sudah turun. Jadi insyaallah itu bisa lebih turun, mungkin di angka (Rp) 80-an lah," ujarnya dikutip detikHikmah, Senin (30/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politisi Gerindra mengakui penurunan BPIH dapat dilakukan setelah dilakukan efesiensi, khususnya sektor transportasi udara. "Efisiensinya itu banyak, mungkin yang paling signifikan itu kan pesawat. Ini kan kemarin Presiden sudah bisa memotong 10 persen ongkos pesawat. Kalau itu nanti berlaku di haji, itu kan sudah juga sebuah penurunan yang signifikan," jelasnya.

Selain transportasi, sektor lainnya seperti akomodasi dan layanan di Arab Saudi juga menjadi fokus efisiensi. Wamenag menyebut monopoli perusahaan penyedia layanan yang sebelumnya terjadi kini berangsur hilang, sehingga persaingan yang lebih kompetitif memungkinkan penurunan biaya.

ADVERTISEMENT

"Mungkin juga di hotel, di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) ini kita sisir kembali. Karena dulu perusahaan itu tidak banyak, ada sedikit monopoli. Sekarang begitu dibuka, yang daftar sangat banyak maka mulai kompetitif. Akhirnya kita belajar, oh sebenarnya bisa segini, bisa segini. Jadi kemungkinan turunnya itu sangat jelas," ungkap Romo Syafi'i.

Selain penurunan biaya, Wamenag juga mengungkapkan rencana untuk mempersingkat durasi ibadah haji menjadi 31 hari. Namun, rencana ini masih dalam tahap pembahasan, terutama terkait dengan slot penerbangan dan pengaturan logistik di Arab Saudi.

"Itu sedang dibahas. Soal slot penerbangan karena nggak bisa kita mengambil setiap hari berapa kali, tergantung pada peluang. Makanya kemarin kita berupaya kalau kita selesai membangun Kampung Haji itu kita ingin kerja sama meluaskan ini, Ta'if. Kalau Ta'if itu sudah bisa didaratkan pesawat-pesawat besar, mungkin kita bisa mengurus dari awal," papar Wamenag.

Langkah ini, kata Romo Syafi'i, dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi jemaah, terutama lansia, yang sering menghadapi tantangan fisik selama masa tinggal yang lama. Namun, pihaknya mengakui bahwa implementasi rencana ini masih membutuhkan upaya lebih lanjut.

"Kita merencanakan haji tinggal 31 hari saja karena kasihan lansia-lansia itu. Tapi itu kayaknya masih perlu kerja lagilah," pungkasnya.




(astj/astj)


Hide Ads