Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang, Yosefriawan, meminta tim Ad Hoc yang dibentuk oleh Inspektorat dan BKPSDM Kota Padang untuk segera menyelesaikan pemeriksaan terhadap Lurah Belakang Tangsi nonaktif berinisial S. Lurah itu diduga terlibat dalam kasus dugaan tindakan asusila.
"Harus segera diselesaikan. Sebisa mungkin, sebelum tahun ini berakhir," kata Yosefriawan saat ditemui detikSumut di Polresta Padang, Selasa (17/12/2024).
Yosefriawan menegaskan bahwa tim Ad Hoc yang dibentuk oleh Inspektorat dan BKPSDM adalah lembaga independen. Oleh karena itu, pihaknya tidak akan ikut campur dalam proses pemeriksaan terhadap S.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biarkan tim bekerja secara independen. Jika terbukti, kami akan menindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi tim," jelasnya.
Yosefriawan juga mengungkapkan bahwa saat ini Lurah Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang dijabat oleh Plh. Tim Ad Hoc, menurutnya, sudah memeriksa beberapa saksi yang berada di kelurahan tersebut.
"Yang menjadi saksi adalah Kasi dan beberapa orang yang ada di kantor kelurahan tersebut. Saat ini, kelurahan tersebut dijabat oleh Plh," ungkapnya.
Selain itu, Yosefriawan menekankan bahwa tindakan amoral yang diduga dilakukan oleh S menjadi perhatian serius bagi Pemko Padang.
"Ini jelas menjadi perhatian kami. Jika terbukti, akan ada tindakan sesuai dengan aturan disiplin ASN," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, beredar sebuah video yang memperlihatkan aksi oknum lurah di Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), diduga melakukan tindakan asusila terhadap seorang anggota Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang juga berstatus pramukantor di kelurahan tersebut. Aksi tersebut terjadi di dalam ruangan kelurahan dan terekam CCTV, hingga viral di media sosial.
Dilihat detikSumut, Sabtu (14/12/2024), video berdurasi 1 menit 30 detik itu memperlihatkan oknum lurah yang mendekati seorang perempuan PSM di meja tamu administrasi kelurahan. Saat itu, perempuan tersebut tengah menggunakan komputer milik kelurahan.
Saat menghampiri perempuan tersebut, lurah itu diduga memegang bagian sensitif tubuh stafnya tersebut. Tampak perempuan itu juga seperti merespons tindakan lurah tersebut. Setelah melakukan tindakan amoral itu, lurah tersebut meninggalkan ruangan.
(afb/afb)