Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Habiburokhman, merespons pernyataan Habib Rizieq Shihab di Reuni 212, Senin (2/12) yang meminta agar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tak diganggu. Habiburokhman pun menghargai pernyataan Habib Rizieq tersebut.
"Ya bagus sekali ya pernyataan Habib Rizieq itu ya. Kami mengapresiasi pernyataan Imam Besar Habib Rizieq Shihab agar tidak adanya gangguan terhadap pemerintahan Pak Prabowo. Karena sudah Bapak Prabowo tentu minta waktu ya, beliau sudah mendapatkan mandat dari rakyat, amanah dari rakyat untuk memimpin lima tahun ke depan," kata Habiburokhman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, dilansir detikNews, Senin (2/12/2024).
Ia mengatakan Presiden Prabowo memang membutuhkan waktu untuk melaksanakan amanah sebagai pemimpin dalam lima tahun ke depan. Ia juga meminta masyarakat memberikan masukan atau kritik kepada pemerintah Prabowo dan berharap tak ada aksi massa yang berlebihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait masukan, saran, dan sebagainya bisa disampaikan mungkin dengan mekanisme yang ada. lewat DPR secara tertulis ya, tapi kalau bisa ya jangan dalam bentuk yang misalnya terlalu aksi massa yang besar sehingga mengganggu ketertiban masyarakat dan lain sebagainya," ujarnya.
Habiburokhman juga menyebut dirinya menghormati Habib Rizieq sebagai salah satu ulama berpengaruh di Indonesia. Ia juga turut mendoakan Habib Rizieq.
"Yang disampaikan oleh Habib Rizieq dan kami menghargai ya, kami sangat menghargai apa yang disampaikan Habib Rizieq kami sangat menghormati beliau sebagai salah satu ulama yang memang berpengaruh. Kami mendoakan terus beliau sehat terus ya, dan kami juga melihat beliau juga harus bisa maksimal lagi dalam berdakwah," tambahnya.
Sebelumnya saat Reuni 212 di Monas, Jakarta, Habib Rizieq meminta agar pemerintahan yang baru, yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto saat ini tidak diganggu. Dia meminta masyarakat memberi kesempatan bagi Prabowo untuk bekerja.
"Jadi sekali lagi pemerintahan yang baru ini jangan kita ganggu, kita beri kesempatan," kata Habib Rizieq, dalam reuni 212, di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).
Meski begitu, dia juga menyebut tetap akan mengkritisi pemerintah. Disebutkannya, mendukung tidak berarti menjilat pemerintahan.
"Kita dorong, tapi tetap kita kritisi. Jadi bukan mendukung dalam arti kata menjilat, memuji yang nggak berhak dipuji, Saudara, jangan, jangan, kita tetap amar makruf nahi mungkar, ikhlaskan niat hanya mencari ridho Allah SWT," kata Habib Rizieq.
(nkm/nkm)