Biduan Transgender di Kisaran Ternyata Tewas gegara Sakit Asam Lambung

Biduan Transgender di Kisaran Ternyata Tewas gegara Sakit Asam Lambung

Perdana Ramadhan - detikSumut
Minggu, 01 Des 2024 17:00 WIB
Polisi mengevakuasi biduan transgender yang ditemukan tewas di dalam rumah kontrakannya di Kisaran, Kabupaten Asahan. (dok. Istimewa)
Foto: Polisi mengevakuasi biduan transgender yang ditemukan tewas di dalam rumah kontrakannya di Kisaran, Kabupaten Asahan. (dok. Istimewa)
Asahan -

Polisi mengungkap penyebab kematian Andi Putra (26), biduan hajatan transgender yang ditemukan tewas di rumah kontrakannya. Polisi menyebut Andi meningga karena penyakit asam lambung.

"Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, hal ini berdasarkan visum yang kami lakukan di rumah sakit umum Kisaran disaksikan oleh pihak keluarga," kata Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Penmas Polres Asahan Iptu A Sanusi kepada wartawan, Minggu (1/12/2024).

Atas permintaan keluarga, jenazah Andi tidak diautopsi. Pihak keluarga membawa jenazah korban untuk dikuburkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pihak keluarga membuat pernyataan keberatan dilakukan autopsi dengan alasan bahwa sebelumnya korban punya riwayat penyakit asam lambung akut yang sudah lama diderita korban. Pihak keluarga ikhlas menerima kejadian atas meninggalnya korban," ujarnya.

Ditanya soal perhiasan dan uang korban diduga hilang, polisi saat ini masih memeriksa saksi di lokasi serta masih melakukan pendalaman.

ADVERTISEMENT

"Masih perlu dilakukan pendalaman, keluarga sampai saat ini belum membuat laporan," ujarnya.

Sebelumnya, warga Jalan Jeruk, Kelurahan Sentang, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan digemparkan oleh penemuan jenazah seorang biduan transgender di rumah kontrakannya. Korban diketahui bernama Putra Andi (30).

Korban ditemukan tidak bernyawa oleh rekannya pada Sabtu (30/11/2024) sore sekira pukul 15.30 WIB. Diduga ada tindak kriminal dalam peristiwa ini, setelah beberapa barang berharga milik korban dilaporkan hilang.

Salah seorang teman korban, Cici Panjaitan mengungkapkan awalnya ia sudah janjian dengan korban untuk bekerja manggung sebagai penyanyi di acara pesta hajatan. Namun korban yang tak kunjung datang dan ponselnya tak bisa dihubungi membuat saksi datang langsung menemui ke kontrakannya.

"Rumahnya enggak dikunci. Saya masuk, dia kondisinya tidur dibangunkan tapi enggak bergerak," ujar Cici.

Menurutnya, korban terakhir kali terlihat oleh teman-temannya pada pagi dinihari sekitar pukul 01.00 WIB sepulang bekerja dan kembali ke kosan.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads