Serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 1.000 dokter dan perawat sejak tahun lalu. Hal ini dikatakan oleh otoritas lokasi pada hari Minggu.
"Lebih dari 310 tenaga medis lainnya ditangkap, disiksa, dan dieksekusi di penjara," kata kantor media pemerintah Gaza dalam sebuah pernyataan dikutip detikHealth dari Anadolu Agency, Jumat (29/11/2024).
"Tentara Israel juga mencegah masuknya pasokan medis, delegasi kesehatan, dan ratusan ahli bedah ke Gaza," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentara Israel juga disebut secara sistematis menargetkan rumah sakit. Hal itu sebagai bagian dari rencana untuk merusak sistem perawatan kesehatan di Gaza.
"Rumah sakit telah menjadi target yang dinyatakan untuk tentara Israel, yang mengebom, mengepung, dan menyerbu mereka, membunuh dokter dan perawat, melukai orang lain setelah secara langsung menargetkan mereka," kata pernyataan itu.
Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya, terluka dalam serangan udara Israel di fasilitas dan daerah sekitarnya di Gaza utara.
Israel sudah meluncurkan perang genosida di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas tahun lalu, menewaskan lebih dari 44.200 orang, kebanyakan dari mereka perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 104.500 orang.
Tahun kedua genosida di Gaza sudah menarik kecaman internasional yang meningkat, dengan tokoh-tokoh dan institusi yang melabeli serangan dan pemblokiran pengiriman bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan populasi.
(dhm/dhm)