BMKG Wilayah I Medan mencatat puncak curah hujan tinggi berlangsung hingga Desember 2024 mendatang. Curah hujan diprediksi akan mulai turun pada Januari 2025 mendatang.
"Puncak musim hujan di Sumut ini pada bulan Oktober, November, dan Desember. Sekarang lagi puncak-puncaknya musim hujan. Curah hujan akan sampai bulan Desember nanti turun di Bulan Januari dan Februari," ungkap Kepala BMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho, Kamis (28/11/2024).
BMKG mencatat wilayah Sumut dalam sepekan ke depan (27 November-4 Desember 2024) diperkirakan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada sore, malam, dan dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada rentang tanggal tersebut, pola cuaca akan tetap sama seperti kondisi sekarang terutama untuk wilayah: Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Karo, Kota Binjai, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan, Kabupaten Serdang Bedagai.
Kemudian curah hujan tinggi juga akan terjadi di Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kota Medan, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Toba, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara.
Hendro menyebut Indian Ocean Dipole (IOD) atau perbedaan suhu permukaan laut dalam sepekan terakhir mencapai -0,53. Artinya, suhu temperatur di Samudera Hindia berada dalam rentang dingin.
"Berada dalam rentang dingin (Samudera Hindia), lebih dingin daripada di Sumatera. Sehingga angin hujan bertiup dari Samudera Hindia ke Sumut," ujarnya.
Berdasarkan data BMKG Wilayah I Medan dalam rentang waktu 1-27 November 2024, curah hujan tertinggi berada pada tanggal 27 November di wilayah Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Deli Serdang dengan curah hujan 260 mm.
Kemudian disusul oleh Kabupaten Padang Lawas pada 23 November 2024 dengan curah hujan 196 mm.
"Curah hujan di Padang Lawas sudah sangat ekstrem sekali. Pada tanggal 27 November itu ada banjir yang mencetak rekor di Kota Medan, Binjai, dan Deli Serdang itu curah hujannya 260 mm, tertinggi," ucap Hendro.
(nkm/nkm)