Banjir di Kompleks De Flamboyan Deli Serdang, Warga Keluhkan Bantuan Minim

Banjir di Kompleks De Flamboyan Deli Serdang, Warga Keluhkan Bantuan Minim

M Hasbi Fauzi - detikSumut
Rabu, 27 Nov 2024 13:40 WIB
Banjir di Kompleks De Flamboyan Medan. (Istimewa)
Foto: Banjir di Kompleks De Flamboyan Medan. (Istimewa)
Medan -

Banjir besar kembali melanda wilayah Komplek De Flamboyan, Desa Tanjung Selamat, Deli Serdang. Hujan deras yang mengguyur sejak kemarin malam menyebabkan banjir hingga setinggi 2 meter. Warga keluhkan bantuan dari pemerintah yang belum tiba di lokasi.

Daffa, salah satu warga Komplek De Flamboyan, menceritakan bahwa air mulai naik sejak dini hari. Banjir mencapai puncaknya pada pukul 4 pagi.

"Itu dipukul empat sampai 4.30 itu sudah 2 meter," kata Daffa saat dihubungi pada rabu, (27/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan bahwa kondisi terburuk terjadi pada hari ini, dengan ketinggian air yang mencapai dua meter. Sementara itu, banjir pada hari sebelumnya hanya setinggi lutut.

"Kalau untuk kondisi terparah, untuk hari ini ya segitu (2 meter), semalam 2 meter sudah paling parah," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Hari ini sama semalam, semalam itu masih belum sampai satu meter, masih sampai lutut kaki, tapi yang hari ini sudah sampai 2 meter," jelasnya lebih lanjut.

Saat ditanya mengenai kondisi warga saat ini, Daffa menjelaskan bahwa mereka mengalami kesulitan akibat listrik yang padam. Banyak warga yang berusaha membersihkan rumah mereka, namun terkendala karena minimnya bantuan yang belum tiba.

"Mati lampu, kalau warga ini lagi bersih-bersih rumahnya, cuma untuk bantuan belum datang," ujar Daffa.

Daffa menjelaskan bahwa distribusi bantuan makanan untuk warga terdampak banjir mengalami kendala. Ia menduga hal ini disebabkan oleh akses menuju lokasi yang sulit dijangkau akibat kerusakan jembatan.

"Semalam, kalau pagi dapat sarapan, hari ini sepertinya belum datang, mungkin karena jembatan ambruk," katanya.

Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menangani bencana ini. Ia mengeluhkan kondisi tanggul sungai yang kerap jebol saat banjir, sehingga memperparah situasi.

"Ya lebih cepat di proses aja bencana ini sama pemerintah, biar tanggul-tanggul di sungai ini sering pecah kalau banjir itu semoga diperbaiki dengan bahan yang kuat supaya tidak pecah," harapnya.

Ketika ditanya apakah banjir ini merupakan yang pertama kali terjadi di wilayah tersebut, Daffa mengungkapkan bahwa banjir besar seperti ini sudah sering terjadi. Ia menyebutkan bahwa setiap lima tahun sekali, wilayah ini biasanya dilanda banjir besar. Salah satu banjir paling parah terjadi pada tahun 2020, yang menelan korban jiwa.

"Sudah pernah, setiap 5 tahun sekali itu bisa (banjir) besar. Dan yang paling besar mungkin bisa dilihat berita banjir di Tanjung Selamat, bahkan sampai satu lantai, pada saat itu banyak korban jiwa juga 2020 kejadiannya," jelasnya.

Daffa menegaskan bahwa tidak mendapatkan informasi mengenai korban jiwa, meskipun banjir kali ini cukup besar dengan ketinggian air mencapai 2 meter. Ia memastikan seluruh warga berhasil selamat dari bencana tersebut.

"Nggak, tidak ada korban jiwa untuk banjir yang sekarang ini," tutupnya.

Warga Komplek De Flamboyan kini berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan dan mencari solusi jangka panjang untuk mencegah banjir besar di masa mendatang.




(nkm/nkm)


Hide Ads