Rasulullah SAW memberikan petunjuk dan peringatan tentang tempat tinggal yang disukai jin. Keberadaan jin tentu dalam rangka mengganggu dan untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah SWT.
7 Tempat Tinggal yang Disukai Jin
Dikutip detikHikmah dari buku Ensiklopedia Ruqyah yang ditulis oleh Iding Sanus, ada beberapa tempat tinggal yang disukai jin untuk mengganggu manusia yang menghuninya.
1. Toilet dan Tempat Najis
Tempat-tempat najis dan kotor, seperti kamar mandi, tempat sampah, dan kandang hewan, merupakan tempat tinggal yang disukai jin, terutama jin kafir. Karena itu, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk selalu membaca doa perlindungan saat memasuki tempat-tempat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya tempat pembuangan kotoran ini didatangi (jin). Oleh karena itu, jika salah seorang di antara kalian mendatangi toilet, hendaknya ia mengatakan 'Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari jin laki-laki dan jin perempuan'." (HR Abu Dawud)
2. Pasar
Jin juga suka tinggal di pasar, terutama pasar yang dipenuhi dengan tindakan penipuan dan kecurangan. Dalam sebuah riwayat, Salman Al-Farisi pernah berwasiat kepada para sahabatnya,
"Kalau bisa, janganlah kalian menjadi orang yang pertama kali masuk ke pasar atau menjadi orang yang paling akhir keluar dari pasar, karena pasar itu merupakan tempat berseterunya para setan. Dan di pasarlah setan menancapkan benderanya." (HR Muslim)
3. Tempat Tak Berpenghuni
Tempat-tempat kosong, sepi, dan tidak berpenghuni seperti kuburan, lembah, padang pasir, dan gua, merupakan tempat tinggal yang disukai jin. Karena pada dasarnya, jin lebih menyukai tempat-tempat yang sepi, mereka tidak menyukai keramaian.
Baca juga: 8 Tingkatan Neraka dan Calon Penghuninya |
Dari Ibnu Mas'ud RA, ia berkata:
"Suatu hari kami (para sahabat) berkumpul bersama Rasulullah tiba-tiba kami kehilangan beliau, lalu kami cari-cari di lembah-lembah dan kampung-kampung (akan tetapi kami tidak mendapatkannya). Kami lalu berkata: "Rasulullah SAW telah diculik dan disandera." Pada malam itu, tidur kami betul-betul tidak menyenangkan. Ketika pagi hari tiba, tampak Rasulullah sedang bergegas menuju kami dari arah sebuah gua yang berada di tengah padang pasir. Kami lalu berkata, "Ya Rasulullah SAW malam tadi kami betul-betul kehilangan Anda, lalu kami cari-cari kesana kemari akan tetapi kami tidak menemukan Anda. Lalu kami tidur dengan sangat tidak menyenangkan."
Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Malam tadi aku didatangi oleh utusan dari kelompok jin, ia membawa saya pergi menemui kaumnya untuk mengajarkan Al-Qur'an."
Ibnu Mas'ud kemudian berkata kembali, "Lalu kami diajak oleh Rasulullah untuk melihat bekas-bekas tempat dan perapian mereka (kelompok jin)." Para jin itu kemudian bertanya kepada Rasulullah mengenai makanan mereka.
Rasulullah SAW menjawab, "Makanan kalian itu (wahai golongan jin) adalah setiap tulang yang masih ada sisa-sisa dagingnya yang berada di tangan kalian dan ketika memakannya disebutkan nama Allah serta semua tahi (kotoran) binatang ternak kalian."
Rasulullah kemudian melanjutkan sabdanya, "Oleh karena itu, janganlah kalian (para sahabat) beristinja (membersihkan najis seperti habis buang air kecil atau besar dengan menggunakan batu atau benda lainnya selain air) dengan keduanya (tulang dan kotoran binatang), karena keduanya itu adalah makanan saudara kalian (golongan jin)." (HR Muslim)
Tempat kosong dalam hal ini juga termasuk kamar di rumah, di mana bangsa jin sering kali berada di atas tempat tidur atau kasur. Setiap tempat tidur yang ditinggalkan akan menjadi tempat bagi jin untuk berbaring. Bahkan, tempat tidur yang sama yang biasa digunakan oleh penghuni rumah.
"Tidak ada satu kasur pun yg tergelar di dalam suatu rumah yg tidak ditiduri oleh manusia, kecuali setan akan tidur di atas kasur itu."
4. Tempat yang Teduh dan Panas
Larangan untuk duduk di tempat yang terkena teduh dan panas telah ditegaskan dalam beberapa riwayat, di antaranya dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Jika kalian berada di tempat yang panas, lalu tiba-tiba bayangan bangunan menutupi kita sebagian sehingga terkena teduh, maka hendaknya dia pindah." (HR Abu Daud)
Dalam riwayat lain, dari Abu lyadh, salah seorang sahabat Nabi SAW, ia berkata, "Rasulullah SAW melarang duduk di antara tempat yang terkena panas dan tempat yang terkena naungannya. Beliau bersabda, 'Itu adalah tempat duduknya setan'." (HR Ahmad)
Ibnu Manshur pernah bertanya kepada Imam Ahmad, "Benarkah duduk di tempat yang terkena teduh dan panas itu makruh?" Jawab Imam Ahmad, "Itu makruh. Bukankah sudah ada larangan tentang ini?"
Adapun dari Qais bin Abi Hazim dari ayahnya, beliau bercerita, "Nabi SAW melihat aku duduk di bawah terik matahari, lalu beliau bersabda, 'Pindahlah ke tempat teduh'!" (HR Al-Hakim)
Oleh karena itu, seorang muslim yang duduk di tempat yang terkena panas atau berada di tempat yang seluruhnya terpapar panas dianjurkan untuk berpindah ke tempat yang teduh.
5. Gunung, Lembah, dan Laut
Dalam buku Seluk Beluk Tipu Daya Iblis yang ditulis oleh Asri Syahruddin diceritakan bahwa Bilal bin Harits dalam salah satu perjalanannya bersama Rasulullah SAW, ketika singgah (berhenti) di suatu tempat, dia mendengar Rasulullah SAW berkata,
"Telah bertengkar jin muslim dan jin musyrik. Lalu mereka meminta kepadaku agar ditempatkan di suatu tempat. Maka, yang muslim kutempatkan di Al-Jalas (yaitu di perkampungan dan gunung-gunung), sedangkan yang musyrik kutempatkan di Al-Ghaur (di antara gunung-gunung dan laut)."
Dalam riwayat lain, dari Jabir, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya singgasana iblis itu di lautan, lalu (dari sana) ia mengutus bala tentaranya untuk menggoda manusia. Yang paling mulia bagi iblis adalah prajuritnya yang paling mampu menimbulkan fitnah yang paling besar." (HR Muslim)
Imam An-Nawawi juga menyebutkan bahwa pusat atau markas pergerakan iblis adalah di laut atau samudra.
6. Kandang Unta
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa kandang kambing lebih baik, bahkan mengandung berkah, dibandingkan dengan kandang unta. Sebab, kandang unta merupakan salah satu tempat tinggal yang disukai jin, bahkan diciptakan dari jin itu sendiri. Beliau bersabda,
"Silahkan kamu salat di kandang kambing, (tapi) jangan salat di kandang unta sebab ia diciptakan dari setan." (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan lain-lain; hadits ini disahihkan oleh Syekh Al-Albani)
Dalam riwayat lain, dari Al-Bara bin Azib, dia berkata, "Rasulullah pernah ditanya tentang berwudu karena makan daging unta, maka beliau bersabda,'Berwudhulah karenanya!' Beliau juga ditanya tentang berwudhu karena makan daging kambing, maka beliau bersabda, 'Janganlah berwudhu karenanya!' Ketika beliau ditanya tentang mengerjakan salat di kandang unta, beliau bersabda, 'Janganlah kalian mengerjakan salat di tempat itu karena sesungguhnya ia tercipta dari setan.' Dan ketika beliau ditanya tentang mengerjakan salat di kandang kambing, beliau bersabda, 'Salatlah di dalamnya karena sesungguhnya tempat itu mengandung berkah'." (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ahmad)
7. Lubang
Rasulullah SAW telah melarang umatnya untuk buang air kecil di lubang, baik lubang yang mirip sarang binatang maupun bentuk lubang yang lainnya. Larangan ini memiliki dua sebab. Pertama, agar tidak menyakiti binatang yang mungkin tinggal di dalamnya dan kedua, karena lubang tersebut dipercaya sebagai tempat tinggal yang disukai jin.
Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah salah seorang di antara kalian kencing di lubang." Mereka bertanya kepada Qatadah, "Apa yang menyebabkan dibencinya kencing di lubang?" Qatadah menjawab, "Dikatakan bahwa ia adalah tempat tinggal jin." (HR Abu Dawud)
Itulah beberapa tempat tinggal yang disukai jin yang harus diwaspadai oleh seorang muslim. Jika menemui atau memasuki tempat-tempat tersebut, jangan lupa untuk selalu berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.
(astj/astj)