.webp)
Cekcok mulut terjadi antara sekelompok orang dengan Pj Sekretaris Daerah Kuantan Singingi, Fahdiansyah. Apa penyebabnya?
Dalam video yang diterima detikSumut, cekcok terjadi pada Minggu (24/11) siang di Kantor Bupati Kuansing. Massa menduga rapat membahas soal pemenangan salah satu pasangan calon Pilkada 2024 di masa tenang.
Massa lalu memaksa Fahdiansyah untuk keluar. Mereka mencurigai karena rapat digelar pada hari libur demi memenangkan pasangan calon petahana, Suhardiman Amby-Mukhlisin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin memang sempat terjadi cekcok di Kantor Bupati. Ini bermula saat rapat digelar hari Minggu," kata Kapolres Kuansing AKBP Pangucap, Senin (25/11/2024).
Pangucap yang ada di lokasi lalu mencoba menenangkan massa. Selanjutnya terjadi pertemuan membahas desakan massa di luar Kantor Bupati Kuansing yang mencoba masuk.
"Kemarin itu Pemda menggelar rapat sama 5 camat dan 16 desa. Informasinya terkait distribusi logistik Pilkada sama antisipasi banjir yang terjadi di Kuantan Singingi," kata Kapolres.
Namun karena dalam situasi politik, massa curiga. Kapolres dan Sekda akhirnya datang menemui massa dan menjelaskan rapat itu bukan terkait pemenangan calon, tapi untuk percepatan penanganan banjir di sejumlah lokasi.
"Mungkin karena situasi politik dan Bupati Pak Suhardiman sudah masuk lagi, maka massa dari paslon lain menduga bahwa itu terkait pemenangan, tapi sudah dijelaskan," katanya.
"Perwakilan sudah bertemu dengan Sekda dan saya. Ya wajar ada persepsi, tapi kan yang mimpin dan ngundang itu Pak Sekda karena banjir mulai Sabtu sore karena dari Ulu di Sumbar banjir dan berimbas ke kita," katanya.
Pangucap memastikan situasi saat ini telah kondusif. Khususnya setelah Sekda dengan Kapolres menjelaskan soal alasan rapat di hari libur.
"Kami mengimbau karena ini masa tenang mohon untuk sama-sama menjaga situasi tetap kondusif," kata Pangucap.
(ras/dhm)
