Fenomena garuda biru kembali ramai di media sosial. Pertama kali gambar garuda dengan latar biru bertuliskan 'peringatan darurat' banyak diunggah di media sosial muncul sekitar Agustus 2024 lalu.
Melansir detikFinance, fenomena garuda biru kala itu muncul berkaitan dengan kondisi politik, terutama terkait Pilkada 2024. Namun kali ini, unggahan garuda biru yang ramai di media sosial terkait dengan penolakan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) jadi 12% di 2025.
Kemunculan garuda biru tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Deni Surjantoro mengatakan bahwa kenaikan PPN menjadi 12% pada tahun 2025 telah melalui pembahasan mendalam antara pemerintah dengan DPR RI. Bahkan rencana itu disebut telah mempertimbangkan berbagai aspek termasuk ekonomi dan sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada dasarnya kebijakan penyesuaian tarif PPN 1% tersebut telah melalui pembahasan yang mendalam antara pemerintah dengan DPR dan pastinya telah mempertimbangkan berbagai aspek antara lain aspek ekonomi, sosial dan fiskal," kata Deni kepada detikcom, Kamis (21/11/2024).
Deni pun menyebut jika rencana kenaikan PPN menjadi 12% juga telah memperhatikan kajian ilmiah yang melibatkan para akademisi dan praktisi.
"Bahkan juga memperhatikan kajian ilmiah yang melibatkan para akademisi dan para praktisi," katanya.
Berikut ini beberapa potongan garuda biru tolak PPN 12%:
Menarik Pajak Tanpa Timbal Balik Untuk Rakyat Adalah Sebuah Kejahatan
Jangan Minta Pajak Besar Kalau Belum Becus Melayani Rakyat
Jangan Kebiasaan Malakin Rakyat!
Bebankan Pajak Besar Untuk Pembalak Hutan, Pengeruk Bumi dan Industri Tersier. Jangan Palak Rakyat Terus-terusan
Baca selengkapnya di sini
(mjy/mjy)