Mikrofon Mati saat Debat Pilwalkot Medan, Pendukung Cekcok dengan Operator

Mikrofon Mati saat Debat Pilwalkot Medan, Pendukung Cekcok dengan Operator

Finta Rahyuni - detikSumut
Sabtu, 16 Nov 2024 23:44 WIB
Cekcok antara pendukung paslon Hidayatullah-Yasir saat debat. Foto: Finfa Rahyuni/detikSumut
Foto: Cekcok antara pendukung paslon Hidayatullah-Yasir saat debat. Foto: Finfa Rahyuni/detikSumut
Medan -

Pendukung pasangan calon (Paslon) nomor urut 3 Hidayatullah-Yasir Ridho terlibat cekcok dengan operator debat publik kedua Pilkada Medan, malam ini. Cekcok itu dipicu karena mikrofon calon Wali Kota Medan Hidayatullah yang tersendat saat tengah berbicara.

Pantauan detikSumut, Sabtu (16/11/2024), malam, saat itu Hidayatullah tengah menyampaikan visi misi pasangannya dalam debat publik kedua yang digelar di Hotel Grand Mercure Medan. Awalnya, Hidayatullah menyampaikan soal pertanyaan Presiden Prabowo Subianto.

"Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan jangan bangga karena kita masuk dalam negara G20, negara dengan ekonomi yang besar. Karena ternyata kita masih banyak orang miskin. Begitu juga dengan Kota Medan ini, kota yang kaya tapi masih menyisakan kantong kemiskinan," kata Hidayatullah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, saat Hidayatullah tengah menyampaikan data BPS soal tingkat kemiskinan di Sumut, mikrofon tersebut mati dan baru embali berfungsi beberapa saat kemudian.

Namun, saat Hidayatullah kembali berbicara, mikrofon itu kembali bermasalah. Akibatnya, saat berbicara tersebut, yang disampaikan Hidayatullah tidak sepenuhnya terdengar.

ADVERTISEMENT

Kejadian itu langsung memantik emosi para pendukung. Lalu, mereka berbondong-bondong mendatangi meja operator yang berada di dekat pintu lokasi debat.

Mereka memprotes soal permasalahan mikrofon itu. Sejumlah petugas keamanan dan kepolisian berupaya untuk menenangkan emosi para pendukung paslon Hidayatullah-Yasir Ridho itu. Hampir 15 menit cekcok tersebut terjadi.

Khairul, tim pemenangan Hidayatullah-Yasir Ridho mengaku sangat kecewa dengan adanya permasalahan itu. Mereka menilai event organizer acara tersebut tidak profesional.

"EO tidak profesional, terjadi trouble, mic-nya trouble, hilang sinyalnya. Kita protes, karena mati-mati. KPU tidak profesional," kata Khairul.




(nkm/nkm)


Hide Ads