Sedih! Bayi Panda Ini Mati Usai Stres Akibat Ledakan Kembang Api

Sedih! Bayi Panda Ini Mati Usai Stres Akibat Ledakan Kembang Api

Tim detikTravel - detikSumut
Sabtu, 16 Nov 2024 04:00 WIB
A baby red panda looks on inside the Attica Zoological Park in Spata, near Athens, on Wednesday, Sept. 20, 2023. The red Panda who was born in the zoo two months ago is not yet been named. The red panda (Ailurus fulgens), also known as the lesser panda, is a small mammal native to the eastern Himalayas and southwestern China.(AP Photo/Petros Giannakouris)
Panda Merah. (Foto: AP/Petros Giannakouris).
Jakarta -

Peristiwa menyedihkan menimpa seekor bayi panda merah di Kebun Binatang Edinburgh. Bayi panda tersebut mati setelah stres akibat suara ledakan yang dikeluarkan oleh kembang api.

Dilansir detikTravel dari CNN, Jumat (15/11/2024), kembang api mungkin menjadi penyebab kematian bayi panda merah di Kebun Binatang Edinburgh. Para ahli dari Royal Zoological Society of Scotland (RZSS) mengatakan dia sangat stres dan tersedak muntahannya sendiri.

Roxie yang berusia tiga bulan mati pada tanggal 5 November, yang dikenal dengan Bonfire Night atau malam api unggun di Inggris, ketika kembang api menerangi langit malam untuk menandai ulang tahun kegagalan komplotan yang ingin meledakkan gedung parlemen di London pada tahun 1605.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Induk Roxie, Ginger, telah mati beberapa hari sebelumnya, namun bayi panda merah ini merespons dengan baik perawatan spesialis dari tim ahli kami dan makan secara mandiri," kata wakil kepala eksekutif RZSS, Ben Supple, dalam sebuah pernyataan.

"Roxie memiliki akses ke sarangnya, namun suara-suara yang menakutkan itu tampaknya terlalu berat baginya," dia menambahkan.

ADVERTISEMENT

"Kami tahu bahwa kembang api dapat menyebabkan stres pada hewan lain di kebun binatang dan kami tidak dapat mengesampingkan bahwa kembang api mungkin berkontribusi pada kematian dini induk Roxie, Ginger, hanya lima hari sebelumnya," kata dia.

Panda merah diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah, dengan jumlah yang terus menurun di alam liar.

RZSS, sebuah badan amal konservasi satwa liar yang mengelola Kebun Binatang Edinburgh, kini menyerukan pembatasan yang lebih ketat terhadap kembang api karena risiko yang ditimbulkannya terhadap kesejahteraan satwa.

Organisasi ini juga menunjukkan petisi publik yang sudah ditandatangani oleh lebih dari 1 juta orang dan dikirim ke pemerintah Inggris minggu lalu. Sikapnya sejalan dengan organisasi kesejahteraan hewan lain, seperti RSPCA.

Lembaga itu mengatakan bahwa mereka telah menerima lebih dari 13.000 tanggapan survei dalam tiga tahun terakhir yang menggambarkan respons ketakutan hewan terhadap kembang api.

Ada beberapa kasus lain di mana hewan-hewan mati akibat kembang api. Seperti Roxie, seekor bayi zebra mati setelah dikejutkan oleh suara kembang api di Kebun Binatang Bristol pada November 2020.




(dhm/dhm)


Hide Ads