BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob di Kepri, Ini Daerah Terdampak

Kepulauan Riau

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob di Kepri, Ini Daerah Terdampak

Alamudin Hamapu - detikSumut
Rabu, 13 Nov 2024 14:40 WIB
Ilustrasi wilayah pesisir di Provinsi Kepri (Alamudin Hamapu/detikSumut)
Ilustrasi banjir rob. Foto: Alamudin Hamapu/detikSumut
Batam -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi banjir pesisir atau rob di sejumlah wilayah di Kepulauan Riau (Kepri). Banjir tersebut diperkirakan terjadi pada 15 sampai 25 November 2024.

"Masyarakat yang tinggal di pesisir Kota Batam, Karimun, Lingga, Tanjungpinang, dan Bintan diimbau waspada adanya fenomena banjir pesisir yang diprediksikan berpotensi terjadi pada tanggal 14-25 November 2024," kata Prakirawan BMKG Hang Nadim Batam, Fitri Annisa dalam keterangannya, Rabu (13/11/2024).

Fitri mengatakan banjir rob itu disebabkan adanya fase bulan purnama penuh. Akibatnya ketinggian pasang air laut maksimum dan dapat menimbulkan banjir pesisir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akibat adanya fenomena SUPERMOON pada tanggal 16 November 2024 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum dan dapat menimbulkan banjir pesisir," ujarnya.

Fitri menerangkan untuk Kota Batam, daerah yang terdampak adalah Pesisir Kecamatan Batu Aji, Batu Ampar, Sekupang, Nongsa dan sekitarnya. Untuk Kabupaten Lingga banjir rob diperkiraan terjadi di pesisir Kecamatan Singkep Barat, Singkep Pesisir, Senayang dan sekitarnya.

ADVERTISEMENT

"Kabupaten Karimun terjadi di pesisir Kecamatan Kundur Barat, Karimun, Meral dan sekitarnya. Kota Tanjungpinang banjir diperkirakan terjadi di Pesisir Kecamatan Tanjungpinang Barat, Tanjungpinang Kota, Bukit Bestari, dan sekitarnya dan untuk Kabupaten Bintan terjadi di Pesisir Kecamatan Bintan Utara, Teluk Sebong, Bintan Timur dan sekitarnya," terangnya.

BMKG menyebut banjir rob yang diprediksi terjadi di sejumlah pesisir Kepri itu disebut dapat mengganggu aktivitas masyarakat. Masyarakat yang beraktivitas di wilayah pesisir diharapkan tetap berhati-hati.

"Hal ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan," ujarnya.




(dhm/dhm)


Hide Ads