Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) nomor urut 1 Bobby Nasution dan nomor urut 2 Edy Rahmayadi mengalami pelemparan saat meninggalkan lokasi debat kedua Pilgub Sumut. Bawaslu Sumut menyesalkan kericuhan antar pendukung pasangan calon (paslon) tersebut.
"Terkait ricuh yang terjadi antara para pendukung paslon pasca debat sangat menyesalkan sekali terjadinya kericuhan tersebut," kata Ketua Bawaslu Sumut Aswin Diapari Lubis, Jumat (8/11/2024).
Menurut Aswin, pihaknya telah mengimbau sebelum debat agar pendukung paslon dapat menahan diri dari segala bentuk provokasi. Hal itu demi menghindari gesekan antar pendukung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sebelum debat kedua kita sudah mengimbau agar masing-masing para pendukung paslon dapat menahan diri dari segala bentuk provokasi yang dapat timbulkan gesekan antar para pendukung paslon saat debat," ucapnya.
Pihaknya bakal berkoordinasi dengan Forkopimda Sumut menghadapi debat ketiga pekan depan. Langkah itu untuk mengantisipasi gesekan masyarakat yang lebih luas.
"Langkah-langkah ke depan guna mencegah terjadinya gesekan antara para pendukung paslon, maka Bawaslu Sumut akan berkoordinasi dan kerja sama dengan para stekholder dan Forkopimda provinsi untuk antisipasi gesekan antar para pendukung paslon sehingga tidak merembet pada perpecahan di masyarakat Sumatera Utara," tutupnya.
Untuk diketahui, kericuhan terjadi usai debat kedua Pilgub Sumut yang dilaksanakan pada Rabu (6/11) malam. Kedua kelompok pendukung nyaris bentrok setelah adanya aksi saling lempar ke kandidat.
Edy Rahmayadi terkena lemparan botol plastik saat berjalan bersama pendukung meninggalkan lokasi debat. Tim Hukum Edy-Hasan pun membuat pengaduan ke Polda Sumut terkait peristiwa itu.
Sementara mobil yang ditumpangi Bobby Nasution juga terkena lemparan saat meninggalkan lokasi debat. Tim Hukum Bobby-Surya juga telah membuat pengaduan ke Polrestabes Medan.
Debat ketiga Pilgub Sumut sendiri bakal dilaksanakan pada Rabu (13/11). Debat itu merupakan debat terakhir Pilgub Sumut 2024.
(nkm/nkm)