Status Gunung Marapi di Sumbar Naik Level III Siaga

Status Gunung Marapi di Sumbar Naik Level III Siaga

Muhammad Afdal Afrianto - detikSumut
Rabu, 06 Nov 2024 23:30 WIB
Gunung Marapi erupsi pagi ini Minggu (27/10/2024). (Foto: Dok. Istimewa)
Erupsi gunung marapi pada Minggu (27/10/2024). (Foto: Dok. Istimewa)
Agam -

Status Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), naik menjadi level III atau siaga yang sebelumnya berada level II atau waspada. Kenaikan status ini berdasarkan peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Marapi.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengatakan kenaikan level Gunung Marapi disebabkan peningkatan aktivitas gunung tersebut. Peningkatan aktivitas itu di mulai dari peningkatan jumlah erupsi hingga aktivitas kegempaan di sana.

"Secara visual tanggal 1-5 November 2024. Gunung Marapi teramati asap kawah utama dengan tinggi 100-300 meter diatas puncak. Dan erupsi teramati dengan tinggi kolom 300 meter diatas puncak. Secara instrumental kegempaan didominasi oleh gempa hembusan
terekam 2 kali, gempa erupsi atau letusan 42 kali," kata Muhammad Wafid dalam keterangan videonya diterima detikSumut, Rabu (6/11/2024) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gempa hembusan 1 kali, gempa low frequency 2 kali, gempa vulkanik dangkal 1 kali, gempa vulkanik dalam 26 kali, gempa tektonik lokal 4 kali, gempa tektonik jauh dan tremor menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm. Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh. Maka tingkat aktivitas gunung Marapi dinaikan dari level II waspada menjadi level III siaga. Terhitung dari tanggal 6 November 2024 pukul 15.00 WIB," sambung Wafid.

Sehingga dengan level siaga ini, Wafid meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas di wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi yaitu kawah verbeek.

ADVERTISEMENT

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung diminta mewaspadai potensi bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

"Masyarakat yang bermukim disekitar aliran bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar dapat terjadi terutama disaat musim hujan," ungkapnya.

Jika terjadi hujan abu di gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl ini,
masyarakat juga diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

Seluruh pihak juga diminta agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

"Pemerintah daerah Kota Bukittinggi, Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan badan geologi melalui PVMBG di Bandung atau dengan pos pengamatan Gunung Marapi," tutupnya.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads