Seorang pekerja asal Bangladesh tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon. Tewasnya pekerja itu karena serangan Israel menghambat upaya untuk memulangkan warga negara.
Dilansir detikNews dari AFP, Minggu (3/11/2024), Duta Besar Bangladesh untuk Lebanon, Javed Tanveer Khan dalam sebuah pernyataan, menuturkan bahwa korban tewas teridentifikasi sebagai Mohammad Nizam (31).
Korban tewas pada Sabtu sore dalam sebuah serangan yang dilaporkan saat dia berhenti di sebuah kedai kopi dalam perjalanan menuju tempat kerjanya di Beirut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kakak korban, Mohmmad Jalaluddin, mengatakan adik laki-lakinya Nizam sudah tinggal di Beirut selama lebih dari satu dekade. Nizam tak termasuk di antara sekitar 1.800 warga Bangladesh yang sudah mendaftar untuk penerbangan evakuasi pulang.
"Kami ingin menguburkannya di rumah leluhur kami, dan sekarang menunggu tanggapan pemerintah," kata Jalaluddin kepada AFP.
Tetapi, pejabat senior Kementerian Luar Negeri Bangladesh Shah Mohammad Tanvir Monsur mengatakan sulit untuk mengatur penerbangan ke Bangladesh.
"Dengan perang yang sedang berlangsung, hampir tidak ada penerbangan dari Lebanon ke Bangladesh," kata Monsur.
"Semakin sulit untuk memulangkan warga negara kami yang telah mendaftar untuk pulang."
Kementerian Luar Negeri Bangladesh memperkirakan antara 70.000 hingga 100.000 warga negaranya bekerja di Lebanon, banyak di antaranya sebagai buruh atau pekerja rumah tangga.
Penerbangan pertama, yang diselenggarakan oleh pemerintah Dhaka dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB, membawa pulang sejumlah besar warga Bangladesh dari Beirut bulan lalu.
Israel secara drastis meningkatkan kampanye udaranya terhadap kelompok Hizbullah Lebanon pada bulan September, yang menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi.
(dhm/dhm)