Dua gelombang Rohingya masuk ke Aceh dalam bulan ini. Pj Gubernur Aceh meminta pelaku penyelundup manusia ditindak tegas.
"Ini terindikasi ada aktivitas mafia human trafficking. Tentu dari aspek kemanusiaan kita prihatin dengan peristiwa migrasi dari Rohingya, tapi di satu sisi yang lain ini aktivitas human trafficking sudah keterlaluan," kata Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA saat ditemui di Kampus UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Kamis (31/10/2024).
Menurutnya, polisi sudah membongkar sindikat penyelundupan orang usai Rohingya yang mendarat di Aceh Selatan 16 Oktober lalu. Namun hari ini imigran tersebut kembali mendarat di Aceh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan untuk ini kita juga minta kepada pihak aparat penegak hukum untuk menegakkan hukum terhadap kegiatan penyelundupan orang yang kembali terjadi di Aceh Timur," jelasnya.
Safrizal menyebutkan, kementerian terkait saat ini memantau perkembangan informasi terkait keberadaan Rohingya di Aceh. Secara pembagian kewenangan, pemerintah daerah disebut tidak memiliki wewenang untuk menangani pengungsi tersebut.
"Tapi dari aspek kemanusiaan kita berempati dan menolong tapi sambil berempati dan menolong hukum harus ditegakkan terhadap (pelaku) penyelundupan orang," jelasnya.
Sebelumnya, seratusan warga etnis Rohingya dikabarkan mendarat di Aceh Timur, Aceh. Mereka terdiri dari pria, perempuan dan anak-anak.
Berdasarkan video diperoleh detikSumut, warga etnis Rohingya itu tampak berkumpul di pantai. Sebagian laki-laki mengenakan celana pendek serta membawa tas.
Para perempuan juga membawa bekal dalam plastik. Sebagian wanita Rohingya tampak duduk di atas pasir pantai.
"Tadi pagi sudah turun Rohingya di Madat, Aceh Timur," kata Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek kepada wartawan, Kamis (31/10/2024).
(agse/dhm)