Ketua DPC PDIP Medan Hasyim juga menerima informasi soal adanya kepala lingkungan (kepling) yang diperintahkan untuk memenangkan pasangan calon (paslon) tertentu. Sebelumnya, hal yang sama juga disampaikan oleh Eks Wali Kota Medan Akhyar Nasution.
"Saat ini, sudah ada pergerakan melalui kepala lingkungan untuk memenangkan paslon tertentu," kata Hasyim saat memberikan sambutan dalam Rakercabsus Pemenangan Pilkada Serentak 2024 PDIP Medan, Sabtu (26/10/2024).
Untuk itu, Hasyim mengingatkan semua kader untuk tidak diam jika ada kepling yang melakukan pelanggaran atau serangan fajar jelang pencoblosan pada 27 November 2024. Dia meminta agar hal tersebut dilaporkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, jika nanti menjelang 27 November 2024, mendekati pemungutan suara, apabila mendapati kepala lingkungan yang melakukan serangan fajar atas perintah kekuasaan, maka jangan diam, tidak boleh kita diam, laporkan," jelasnya.
Dia menyampaikan bahwa pihaknya juga mendapatkan tekanan di Pilkada 2024 ini. Meski begitu, Hasyim mengaku mereka tidak akan takut.
"Di masa kampanye Pilkada Medan, Pilgub Sumut, kita mendapatkan tekanan yang sama, intervensi, tapi tidak jarang menjadi intimidasi. Mereka boleh menggunakan segala macam cara, strategi yang licik dengan tangan-tangan kekuasaan. Namun, jangan takut, kita tidak boleh gentar," ujarnya.
Hasyim menyampaikan bahwa DPC PDIP Medan akan totalitas dalam memenangkan paslon Edy Rahmayadi-Hasan Basri serta Prof Ridha-Abdul Rani. Dia menyebut berbagai macam langkah telah dilakukan.
"Kami jajaran DPC, PAC dan anak ranting siap diturunkan kapan pun untuk menyapa rakyat door to door, memperkenalkan calon gubernur dan calon wali kota kita serta melakukan kerja-kerja sosial untuk memenangkan Pilkada Sumut dan Medan," ujar Hasyim.
Sebelumnya diberitakan, mantan Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengaku mendapat cerita dari kepling soal diminta memenangkan salah satu calon di Pilwalkot Medan dan Pilgub Sumut. Kepling itu disebut diminta oleh lurah dan camat di Medan.
"Kepling-kepling di Medan ini kan sekarang mendapat tugas baru, tugas baru itu antara lain wajib memenangkan calon tertentu di setiap TPS," kata Akhyar Nasution di Medan, Rabu (23/10).
Kepling disebut diminta memenangkan 50 persen lebih suara di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Selain itu, Akhyar menjelaskan jika kepling juga diminta untuk mencari minimal 30 orang yang tidak mendapat C6 atau surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih dari KPU.
Selain itu, kepling juga disebut harus mencari 5 orang setiap hari untuk mendukung salah satu calon tersebut. Dukungan warga itu divideokan dan dilaporkan ke camat.
(afb/afb)