6 Hal soal Ratusan Imigran Rohingya Mendarat di Deli Serdang-Ditolak Warga

Finta Rahyuni - detikSumut
Sabtu, 26 Okt 2024 09:30 WIB
Rohingya di Deli Serdang. (Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar).
Deli Serdang -

Sekitar 153 imigran Rohingya mendarat di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang. Kedatangan para imigran ini mendapat penolakan dari warga

Berikut detikSumut rangkum enam hal terkait kedatangan imigran Rohingya tersebut:

1. Tiba Naik Kapal Pada Dini Hari

Kapolresta Deli Serdang Kombes Raphael Sandhy Cahya Priambodo mengatakan para imigran itu mendarat pada Kamis (24/10/2024) dini hari. Mereka datang dengan menaiki kapal dan mendarat di Pulau Dewi Indah. Setelah itu, para imigran itu diamankan ke kantor Camat Pantai Labu

"Iya, sekitar jam 4 pagi tadi, kurang lebih seratusan. (Sekarang) Lagi diamankan di kantor Camat Pantai Labu," kata Raphael saat dikonfirmasi, Kamis.

2. Sudah Ada Truk Menunggu

Raphael menyebut sudah ada truk yang menunggu kedatangan ratusan imigran Rohingya itu sebelum mendarat di pulau.

"Ada memang sopir truk yang disiapin, yang menyiapkan truk itu sudah kita amankan," jelasnya.

3. Diduga Sudah Sempat Singgah di Aceh

Perwira menengah Polri itu mengatakan bahwa Rohingya itu diduga sudah sempat singgah di Aceh. Namun, dia belum bisa memastikan tujuan dari para imigran itu. Raphael menyebut pihaknya tengah mencari seorang pria bernama Syaiful yang diduga menjadi penghubung dari Aceh.

"Ada atas nama Syaiful yang lagi kita cari, ini penghubungnya dari Aceh ke sini, penghubungnya itu yang berkoordinasi dari sana itu belum kita dapat, lagi kita cari," kata Raphael.

4. Ditolak Warga

Raphael menyebut kedatangan para imigran itu ditolak oleh warga.

"Kemarin kan di tempat Pantai Labu terjadi penolakan warga," jelasnya saat dikonfirmasi detikSumut, Jumat (25/10).

Para imigran ini sempat akan dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi Medan. Namun, ternyata warga juga menolak hal itu. Alhasil, saat ini, para imigran itu masih berada di kantor Camat Pantai Labu.

"Tadi malam sempat kita mau arahkan atas kesepakatan imigrasi ke rumah detensi, tapi ternyata terjadi penolakan warga. Itu kan aneh, padahal rumah detensi itu kan tertutup tidak bisa keluar, sama kayak lapas, aman, tidak ada hubungan dengan masyarakat luar," jelasnya.

"Pihak yang berkompeten baik UNHCR, imigrasi dan pemkab ini terkendala untuk mengenai di mana mereka (imigran) akan stay-nya," sambung Raphael.

5. Sopir-Kernet Diamankan

Polisi mengamankan tiga orang yang hendak mengangkut ratusan imigran Rohingya itu. Mereka adalah sopir dan dua kernet.

Adapun ketiganya adalah A (40), warga Kecamatan Medan Denai, selaku sopir dan dua kernet yang merupakan warga Provinsi Aceh inisial SA (19) dan RS (15). Raphael menyebut saat diamankan, sebagian imigran Rohingya ini telah berada di dalam truk dengan nomor polisi BL 8567 C yang dikemudikan A.

"Iya, kita amankan (sopir dan kernet)," kata Raphael.

6. Sopir-Kernet Ngaku Diupah Rp 1,5 Juta

Setelah diamankan, pihak kepolisian menginterogasi sopir dan dua kernet tersebut. Berdasarkan pengakuan sopir, mereka diupah sebesar Rp 1,5 juta oleh seorang warga Aceh bernama Boy.

"Dari hasil interogasi terhadap sopir penjemput, mereka dibayar Rp 1,5 juta oleh seseorang bernama Boy, warga Aceh, untuk melakukan penjemputan warga Rohingnya di Pantai Dewi, Desa Pantai Labu Pekan," jelas Raphael.

Raphael menyebut penjemputan Rohingya itu diduga diatur oleh seorang warga Pantai Labu bernama Syaiful. Saat ini, pihaknya tengah mencari Syaiful.

"(Keterangan sopir) bahwa pada saat penjemputan nantinya sudah ada orang yang mengarahkan di lokasi tersebut bernama Syaiful warga Pantai Labu. Masih (dicari)," ujarnya.



Simak Video "Video: Viral Pria di Deli Serdang Beli Sekarung Beras Pakai Ijazah SD"

(dhm/dhm)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork