Eks Walkot Medan Tuding Kepling Diminta Cari Orang Tak Dapat C6, Begini Kata KPU

Eks Walkot Medan Tuding Kepling Diminta Cari Orang Tak Dapat C6, Begini Kata KPU

Ahmad Zacky Parinduri - detikSumut
Kamis, 24 Okt 2024 21:39 WIB
Ketua KPU Kota Medan Mutia Atiqah di TPS 05 yang melakukan PSU di Kelurahan Titi Kuning, Medan Johor (Nizar Aldi/detikSumut)
Foto: Ketua KPU Medan Mutia Atiqah. (Nizar Aldi/detikSumut)
Medan -

Eks Wali Kota Medan Akhyar Nasution dapat kabar bahwa kepala lingkungan (Kepling) diminta mencari orang yang tidak mendapat C6 di Pilkada 2024. Begini kata KPU Medan.

Ketua KPU Medan, Mutia Atiqah, menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa memberi komentar terkait tudingan tersebut.

"Saya tidak bisa menanggapi komentar beliau pribadi, kita harus valid dalam memberi respons," ucap Mutia Atiqah, Kamis (24/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Mutia mengatakan, bahwa proses pendistribusian C6 akan dilakukan oleh petugas KPPS yang didampingi oleh PPS. KPU Medan pun akan memonitor langsung proses tersebut.

Ia memastikan saat C6 didistribusikan pengawasannya akan berlangsung ketat dan dilakukan tepat waktu.

ADVERTISEMENT

"Kami pastikan pengawasan ketat dilakukan untuk memastikan semua pemilih yang terdaftar menerima C6 tepat waktu," kata Mutya.

Untuk diketahui, Akhyar Nasution mengaku mendapat cerita dari kepala lingkungan (kepling) soal diminta memenangkan salah satu calon di Pilwalkot Medan dan Pilgub Sumut. Kepling disebut diminta oleh lurah dan camat di Medan.

"Kepling-kepling di Medan ini kan sekarang mendapat tugas baru, tugas baru itu antara lain wajib memenangkan calon tertentu di setiap TPS," kata Akhyar Nasution di Medan, Rabu (23/10).

Kepling disebut diminta memenangkan 50 persen lebih suara di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Selain itu, Akhyar menjelaskan jika kepling juga diminta untuk mencari minimal 30 orang yang tidak mendapat C6 atau surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih dari KPU.

"Kalau DPT nya itu sekitar 600-an orang, dia mesti bisa memenangkan calon tertentu itu lebih kurang 300-an suara," jelasnya.

Artikel ini ditulis Ahmad Zacky Parinduri, mahasiswa Program Magang Merdeka di detikcom.




(mjy/mjy)


Hide Ads