Baku Tembak di Meksiko Tewaskan 19 Orang, 1 Bos kartel Ditangkap

Baku Tembak di Meksiko Tewaskan 19 Orang, 1 Bos kartel Ditangkap

Tim detikNews - detikSumut
Rabu, 23 Okt 2024 23:58 WIB
Mexican security forces respond at the scene of a damaged automobile after a confrontation between armed groups, in Culiacan, Mexico September 9, 2024. (Reuters)
Pasukan keamanan Meksiko merespons lokasi konfrontasi kelompok bersnejata di Sinaloa. (Foto: dok. Reuters).
Jakarta -

Baku tembak terjadi di luar negara bagian Sinaloa, Meksiko, menewaskan sedikitnya 19 orang yang diduga anggota geng kriminal. Kemudian, seorang pemimpin kartel narkoba lokal ditangkap oleh otoritas berwenang.

Kementerian Pertahanan Meksiko dalam pernyataannya, seperti dilansir detikNews dari Reuters mengatakan pertikaian mematikan itu terjadi pada Senin (21/10) waktu setempat. Lokasinya di area berjarak sekitar 11 kilometer di luar Culiacan, ibu kota negara bagian Sinaloa.

Sekelompok orang, yang terdiri atas 30 pria bersenjata, melepaskan tembakan ke arah para tentara Meksiko yang diterjunkan ke lokasi. Sejumlah orang yang diduga anggota kartel bersenjata lalu melarikan diri dari lokasi usai para agen federal membalas tembakan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu orang ditangkap usai baku tembak terjadi, yang diidentifikasi sebagai Edwin Antonio N -- nama belakangnya dirahasiakan sebagai praktik yang diberlakukan untuk tersangka tindak kejahatan di Meksiko.

Sosok Edwin Antonio digambarkan oleh otoritas Meksiko sebagai pemimpin lokal faksi Kartel Sinaloa, yang dipimpin oleh salah satu pendiri legendaris mereka, Ismael Zambada alias El Mayo.

ADVERTISEMENT

Dokumen tertanggal 22 Oktober, yang didapatkan Reuters, mencantumkan daftar nasional untuk orang-orang yang ditahan di Meksiko, dengan nama Edwin Antonio Rubio Lopez disebut telah ditangkap oleh personel militer di Sinaloa.

Sebanyak tujuh kendaraan dan nyaris 30 senjata api, termasuk senapan mesin, amunisi, serta rompi dan helm bergaya militer, telah disita.

Rentetan aksi kekerasan berkobar di negara bagian Sinaloa sejak penangkapan Zambada pada akhir Juli lalu. Dia terbang ke sebuah landasan udara di Amerika Serikat (AS), tepatnya di dekat kota El Paso di Texas, dan langsung ditahan otoritas berwenang AS.

Zambada yang dikenal sebagai pemimpin kartel veteran dan diyakini berusia 70-an tahun, pada saat itu menuduh seorang anggota senior Los Chapitos -- faksi pecahan Kartel Sinaloa -- telah menculik dirinya dan menerbangkannya ke AS di luar keinginannya.

Tindak kekerasan yang menyelimuti Kartel Sinaloa, dipandang oleh para analis keamanan, sebagai kemungkinan adu domba antara dua faksi terkait kartel tersebut.

Rentetan aksi kekerasan oleh Kartel Sinaloa meningkat sejak awal September. Menurut data resmi pemerintah Meksiko, sekitar 200 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya dilaporkan hilang misterius.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads