Sosok Meutya Hafid, Wanita Pertama yang Jadi Menteri Komunikasi dan Digital

Sosok Meutya Hafid, Wanita Pertama yang Jadi Menteri Komunikasi dan Digital

Rachmatunnisa - detikSumut
Senin, 21 Okt 2024 11:45 WIB
Meutya Hafid, pemenang Alumni of The Year Award 2024
Foto: (Nograhany Widhi K/detikcom)
Medan -

Meutya Hafid telah resmi dilantik menjadi Menteri Komunikasi dan Digital oleh Presiden Prabowo Subianto. Ketua DPP Partai Golkar itu menjadi wanita pertama yang menjabat Menteri Komunikasi dan Digital atau dulu lebih dikenal Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang dijabat Budi Arie Setiadi.

Sebelum dilantik menjadi menteri dan politisi, Meutya Hafid dikenal sebagai sosok jurnalis televisi yang bekerja di Metro TV. Penasaran dengan sosok Meutya Hafid, berikut ini profil singkatnya.

Sosok Meutya Hafid

Biodata

  • Nama lengkap: Meutya Viada Hafid
  • Fraksi Partai Golongan Karya: No. Anggota 267
  • Daerah Pemilihan Sumatera Utara I
  • Tempat, tanggal lahir: Bandung, 3 Mei 1978
  • Agama: Islam

Dikutip detikInet dari berbagai sumber, setelah beberapa tahun terjun di dunia jurnalistik, Meutya beralih ke dunia politik. Ibu satu anak tersebut merupakan putri dari Anwar Hafid dan Metty Hafid. Meskipun lahir di Kota Kembang, Meutya menghabiskan masa kecilnya di luar Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarganya pindah ke Jakarta pada 1980-an, tempat Meutya memulai pendidikan dasarnya. Ia menyelesaikan sekolah di SD Menteng 02 dan SMPN 1 Jakarta. Selepas itu, Meutya melanjutkan pendidikan di luar negeri dengan bersekolah di Crescent Girls' School Singapura.

Gelar S1 di bidang Manufacturing Engineering ia peroleh di University of New South Wales (UNSW) Sydney, lalu ia kembali ke Indonesia menempuh pendidikan bidang Ilmu Politik di Universitas Indonesia dan mendapatkan gelar S2-nya di sana.

ADVERTISEMENT

Setelah menyelesaikan studi di Australia, Meutya memutuskan bekerja sebagai reporter di stasiun TV berita Metro TV. Hal yang paling diingat publik dalam fase karirnya sebagai jurnalis adalah ketika di 2005, ia mengalami penyanderaan saat bertugas meliput pemilu di Irak.

Meutya dan rekannya, juru kamera Budiyanto, disandera milisi bersenjata di Irak. Keduanya selamat dari insiden tersebut dan dibebaskan setelah sekitar 168 jam atau tujuh hari dalam penyanderaan.

Pengalaman ini tidak hanya membuat Meutya lebih dikenal publik, tetapi juga memengaruhi pandangannya mengenai banyak hal, termasuk politik dan kebijakan luar negeri.

Dalam perjalanannya, Meutya kemudian memutuskan terjun ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Golkar di 2009 dan menjadi Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara I.

Keberhasilannya di dunia politik terus berlanjut. Ia kembali terpilih pada beberapa periode berikutnya. Di DPR, Meutya dikenal dengan kontribusinya di bidang komunikasi, pertahanan, dan luar negeri.

Meutya juga pernah memegang jabatan sebagai Ketua Komisi I DPR RI yang membidangi masalah pertahanan, luar negeri, komunikasi, dan informasi. Sebagai politisi perempuan, Meutya berperan penting dalam mendorong keterwakilan perempuan di parlemen dan memperjuangkan isu-isu gender. Dipilihnya Meutya di kabinet yang dipimpin Prabowo Subianto pun menandai sejarah perempuan pertama yang menjabat Menkominfo yang kini disebut Menteri Komunikasi dan Digital.

Pendidikan

  • SDN 02 Menteng 1984 - 1990
  • SMPN 1 Cikini 1990 - 1993
  • Crescent Girls School 1993 - 1996
  • S1 Manufacturing Engineering, University of New South Wales, Sydney, Australia 1996 - 2000
  • S2 Ilmu Politik, Universitas Indonesia 2015 - 2018

Pekerjaan

  • Metro TV sebagai jurnalis 2001 - 2008
  • MPR / DPR RI sebagai anggota 2009 - 2014
  • MPR / DPR RI sebagai anggota 2014 - 2019

Organisasi

  • DPP GOLKAR sebagai Ketua Bidang Hub Luar Negeri 2016 - 2019
  • KPPG sebagai Ketua Bid Hukum, HAM dan Kebijakan Publik 2016 - 2021
  • Ormas MKGR sebagai Ketua Bidang Strategi Opini dan Propaganda 2015 - 2020

Penghargaan

  • Democracy Award 2019 dari Majalah Moeslim Choice 2019
  • Press Card Number One (PCNO) dari Hati Pers Nasional 2013
  • Awards untuk Bidang Jurnalis dari Australian Alumnae 2008
  • Young Inspiring People dari Hardrock FM 2008
  • Elisabeth 'O' Neil Award dari Pemerintah Australia 2007
  • Asia 21 Young Learders Meeting dari Korea Selatan 2006
  • Kartini Bidang Jurnalistik dari Lions Club Jakarta 2006
  • Wanita Pemberani dari Samsung Award 2006
  • Women of Courage dari Kaukus Perempuan Singapura 2005
  • National Youth Achievement Award dari Pemerintah Singapura 1996




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads