Rasa Malas dan Demotivasi saat Bekerja: Pengertian hingga Cara Mengatasinya

Rasa Malas dan Demotivasi saat Bekerja: Pengertian hingga Cara Mengatasinya

Nanda M. Marbun - detikSumut
Minggu, 20 Okt 2024 01:00 WIB
Ilustrasi mager
Foto: Shutterstock
Medan -

Saat kita bekerja, sesekali timbul rasa malas hingga tidak adanya motivasi yang dirasakan. Hal ini tentu menjadi persoalan bagi yang merasakannya.

Agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik, rasa malas dan tidak adanya motivasi itu harus segera diselesaikan. Bagaimana caranya? Berikut detikSumut berikan informasi singkat mengenai hal ini.

Pengertian Malas Dan Demotivasi

Malas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu. Pengertian ini menunjukkan bahwa malas memiliki tujuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seseorang yang malas tidak melakukan apa pun. Malas tidak dianggap sebagai hal yang buruk asalkan tidak berlangsung lama dan sesuai dengan standar.

Ada beberapa tanda bahwa seseorang malas melakukan sesuatu, seperti tidak peduli dengan kualitas pekerjaan selama selesai, mengambil jalan yang lebih mudah dan cepat, melanggar aturan, menunda-nunda sesuatu, lebih suka jika orang lain melakukan pekerjaan tersebut, cenderung beralasan untuk melindungi diri sendiri atau berbohong, dan menyukai mengerjakan hal-hal yang tidak penting.

ADVERTISEMENT

Sedangkan, jika kita merasa lelah, tidak termotivasi, atau bahkan enggan untuk melakukan sesuatu, itu disebut demotivasi. Ini biasanya disebabkan oleh keyakinan kita bahwa kita tidak dapat melakukan tugas atau pekerjaan kita secara maksimal.

Kondisi lelah secara fisik, mental, atau emosional yang disebabkan oleh stres yang berlebihan dapat menyebabkan demotivasi, dimana kita merasa kehilangan motivasi atau semangat untuk melakukan suatu hal atau pekerjaan. Mereka yang tidak termotivasi masih memiliki keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, hanya karena mereka tidak memiliki semangat untuk melakukannya.

Lalu, apakah malas dan demotivasi sama?

Malas dan demotivasi adalah dua hal yang berbeda, tetapi keduanya memiliki efek dan karakteristik yang mirip. Pengertian di atas menunjukkan bahwa rasa malas berasal dari keinginan kuat untuk melakukan sesuatu, yang membuat seseorang tidak ingin mencapai hasil terbaiknya.

Demotivasi dapat berasal dari berbagai sumber, baik dari luar maupun dalam diri seseorang. Misalnya, ketika seseorang mengalami stres, kekecewaan, atau beban mental karena suatu hal, dia akhirnya juga tidak dapat mencapai hasil terbaiknya di tempat kerjanya meskipun keinginan itu tetap ada. Silahkan uraikan alasan kita dapat jujur pada diri kita sendiri, apakah itu kemalasan atau demotivasi.

Rasa malas dan demotivasi sama-sama dapat berdampak negatif pada hasil pekerjaan kita, mengganggu rekan kerja kita, dan pada akhirnya menurunkan output organisasi. Mereka juga akan berdampak pada produktivitas yang lebih rendah, membuat ide-ide menjadi lebih sulit untuk mengalir, membuat Anda kehilangan kesempatan yang menjanjikan untuk bekerja, dan, jika tidak diatasi segera, akan menyebabkan lelah dalam pekerjaan.

Tips Untuk Menghadapi Rasa Malas dan Demotivasi Saat Bekerja

Dikutip dari laman Kementerian Keuangan, Ini adalah beberapa cara untuk mengatasi rasa malas dan tidak termotivasi untuk bekerja:

1. Coba Beristirahat Secukupnya

Manusia bukanlah mesin yang dapat bekerja selama 24 jam sehari. Bahkan mesin saja kadang-kadang rusak karena dipaksa untuk bekerja atau melakukan sesuatu.

Semangat sering hilang setelah latihan yang terlalu dipaksakan. Oleh karena itu, pastikan Anda dalam kondisi fisik yang baik sehingga Anda siap untuk melakukan semua aktivitas.

Salah satu cara untuk mengatasi demotivasi adalah mengambil istirahat yang cukup saat Anda lelah. Yang dimaksud dengan "istirahat" adalah tidur, karena itu sangat penting. Usahakan tidur 6 hingga 8 jam setiap hari.

2. Memahami Alasan Sebenarnya Dan Penyebab

Ada alasan mengapa Anda tidak termotivasi untuk bekerja. Baik kita menyadari atau tidak, kita sedang mengalami konflik antara diri kita sendiri dan kebutuhan lingkungan kerja kita. Coba ambil sedikit waktu untuk mempertimbangkan perasaan kita saat ini.

Lihat lebih dalam apa yang sebenarnya membuat kita tidak termotivasi untuk bekerja. Mengetahui penyebab perasaan malas akan membantu kita menanganinya.

3. Aktif untuk Berinteraksi

Ketika kita merasa tidak termotivasi, mungkin sebagian dari kita cenderung menghindari lingkungan sekitar kita. Dengan kata lain, tidak mau berkomunikasi untuk sementara sampai waktu yang telah ditentukan. Namun, berusahalah untuk berinteraksi dengan orang lain.

Semua cerita baru akan muncul saat kita berinteraksi, entah itu dari diri kita sendiri atau dari pengalaman orang lain. Akibatnya, akan ada cerita atau pengalaman menarik yang dapat digunakan untuk pembelajaran dan motivasi diri.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, stress adalah salah satu dari sekian tanda dan penyebab utama penurunan motivasi diri. Selain itu, berinteraksi dengan orang lain juga dapat membantu Anda mengatasi stres. Akan tetapi, perlu diperhatikan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa Anda berbicara dengan orang yang tepat.

4. Hindari Hal-hal Buruk di Tempat Kerja

Banyak hal buruk di sekitar kita dapat menyebabkan Anda tidak termotivasi untuk bekerja. Hal-hal negatif ini tidak hanya mengurangi keinginan dan semangat untuk bekerja, tetapi mereka juga dapat mempengaruhi cara Anda berpikir tentang pekerjaan Anda. Hindari konflik dan pembicaraan negatif tentang pekerjaan. Jauhi perilaku yang menimbulkan kesan buruk, seperti berbohong, mangkir dari pekerjaan, dan tidak hadir dengan alasan yang jelas.

5. Coba Raih Hal-hal yang Nyaman atau Makanan yang Nyaman.

Untuk membangkitkan kembali semangat kerja, jika rasa malas dan kehilangan motivasi mencoba merasuki Anda, Anda dapat mencoba memberikan reward diri secara logis.

6. Berolahraga

Olahraga tidak hanya membuat Anda lebih sehat dan bugar, tetapi juga dapat membuat Anda merasa lebih segar di pikiran Anda. Hormon endorfin, yang merupakan salah satu hormon yang memicu rasa bahagia, senang, dan juga tenang, dapat meningkat secara konsisten saat berolahraga.

7. Hindari Terlalu Banyak Distraksi yang Mengalihkan Pikiran Anda

Misalnya, terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial. Media sosial adalah salah satu distraksi yang jarang disadari namun dapat menyita waktu. Pada awalnya, kita mungkin hanya berniat membalas komentar teman saat mengecek medsos, tetapi kemudian kita mungkin malah beralih ke halaman lain yang menarik perhatian.

Rencana awal yang awalnya hanya akan menghabiskan waktu tiga puluh detik untuk berbicara dengan teman dapat berubah menjadi tiga puluh menit untuk mengambil foto liburan atau pemandangan menarik lainnya.

8. Mendekatkan Diri pada Tuhan Yang Maha Esa

Dengan memperbanyak bersyukur, bersedekah, berdoa, dan beribadah, kita dapat mencapai hal ini. Dengan mendekatkan diri pada Tuhan, kita harus dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang apa arti hidup dan tujuan sebenarnya dari hidup. Niat bekerja adalah salah satu bentuk ibadah karena manusia pada hakikatnya diciptakan untuk beribadah.

Artikel ini ditulis Nanda M. Marbun, mahasiswa peserta Program Magang Merdeka di detikcom.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads