Hendak Loncat Pagar, Siswa SMA Tewas Tertimpa Tembok Sekolah yang Ambruk

Regional

Hendak Loncat Pagar, Siswa SMA Tewas Tertimpa Tembok Sekolah yang Ambruk

Tim detikJateng - detikSumut
Rabu, 16 Okt 2024 16:16 WIB
Tembok sekolah SMA Bawang, Banjarnegara roboh timpa siswa hingga meninggal dunia, Rabu (16/10/2024).
TKP tembok sekolah yang roboh dan tewaskan siswa di SMA Negeri Bawang, Banjarnegara (Foto: Uje Hartono/detikJateng)
Banjarnegara -

Nahas, seorang siswa kelas 12 SMA Negeri Bawang, Banjangnegara, berinisial AM tewas tertimpa tembok sekolah yang roboh. Kejadian itu terjadi saat korban dan temannya hendak meloncat pagar sekolah tersebut.

Wakil Kepala SMAN Bawang, Sapto Suwarno, mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu korban dan temannya hendak melompati tembok itu untuk ke luar dari sekolah. Namun saat siswa terakhir yang melompati tembok tersebut, tembok itu roboh dan menimpanya.

"Anak itu melompat tembok mau keluar sekolah. Pas yang pertama melompat tembok masih belum roboh. Namun saat siswa ketiga lompat kemudian tembok roboh," terangnya saat ditemui di lokasi kejadian, dilansir detikJateng, Rabu (16/10/2024).

Akibat robohnya tembok itu, satu siswa mengalami luka di bagian kepala dan satunya yakni AM meninggal dunia.

"Jadi yang melompat pertama itu selamat. Dan yang melompat kedua luka-luka di bagian kepala. Dan yang melompat terakhir ini meninggal dunia karena tertimpa tembok yang roboh," jelasnya.

Menurut Sapto, tembok pagar bagian belakang sekolah itu memang sudah tua. Ia menduga tembok itu roboh karena dinaiki tiga siswa tersebut.

"Itu tembok tua zaman SPG sekitar tahun 1988. Dan juga tidak ada besinya. Jadi mungkin kena dorongan kaki siswa yang melompat itu," kata dia.

Korban AM pun sudah diserahkan kepada pihak keluarga setelah dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Islam Banjarnegara. Sementara siswa yang mengalami luka dirawat jalan.

"Untuk yang satu korban kan selamat, yang luka-luka tadi sempat dirawat di RSI tapi rawat jalan karena luka ringan. Dan yang meninggal dunia sudah diserahkan kepada pihak keluarga," ujarnya.

Sapto mengatakan, saat kejadian sekolah tengah mempersiapkan gelar karya yang bakal digelar Kamis (17/10) besok. Siswa diperkenankan keluar sekolah jika membawa surat izin dengan alasan yang jelas.

"Hari ini kegiatan persiapan gelar karya, setelah absensi anak-anak berkelompok persiapan buat besok. Pintu depan ada sekuriti anak boleh keluar dengan membawa izin dari pendamping atau wali kelas dengan alasan yang bisa diterima. Dan memang ada beberapa anak yang keluar lewat depan," tambahnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads