Jejak Yusril Ihza Mahendra, Putra Berdarah Minang Calon Menteri Prabowo

Jejak Yusril Ihza Mahendra, Putra Berdarah Minang Calon Menteri Prabowo

Jeka Kampai - detikSumut
Rabu, 16 Okt 2024 15:45 WIB
Yusril Ihza Mahendra saat acara PBB di Padang. (Jeka Kampai/detikSumut)
Foto: Yusril Ihza Mahendra saat acara PBB di Padang. (Jeka Kampai/detikSumut)
Padang -

Yusril Ihza Mahendra bakal kembali ke kabinet. Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut-sebut menjatuhkan pilihan kepada Yusril untuk menjadi Menteri Koordinator (Menko) Hukum dan HAM. Mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut sudah mengkonfirmasi hal itu usai memenuhi panggilan Prabowo di kediaman Jalan Kertanegara Jakarta.

"Jadi bidang yang beliau ditugaskan itu adalah bidang saya sendiri sebenarnya. Terkait di bidang hukum dan hak asasi manusia," ujar Yusril kepada wartawan, Senin (14/11/2024) lalu.

Yusril Ihza Mahendra punya darah Minangkabau dari ibunya yang berasal dari Aia Tabik, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Ia menyandang gelar adat Datuak Maharajo Palinduang yang diberikan masyarakat Melayu Siabu Bangkinang yang masih punya garisan dengan Minangkabau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lahir 5 Februari 1956 sebagai anak ke 6 dari 11 bersaudara dari pasangan Idris bin Haji Zainal Abidin dan Nursiha Binti Jama Sandon. Jejak leluhurnya ada di Pulau Lingga dan Pulau Penyengat di Provinsi Kepulauan Riau sekarang. Keluarga ayahnya telah menetap di Belitung sejak akhir abad 19, sedangkan keluarga pihak ibunya berasal dari Aie Tabik, Payakumbuh.

Keluarga dari pihak ayahnya berasal dari Johor. Kakek buyutnya, Tengku Haji Mohammad Thaib, merupakan seorang bangsawan Kesultanan Johor di masa lampau.

ADVERTISEMENT

Dalam berbagai literatur disebutkan, kakek dari pihak ibunya Jama Sandon, merupakan seorang keturunan Persia, cucu dari seorang ulama yang oleh masyarakat dikenal dengan nama Datuk Keramat Lais, yang menyebarkan agama Islam di Belitung atas perintah dari Sultan Aceh pada abad 18.

Pada abad ke-19, keluarga neneknya dari pihak ibu, pergi merantau dari ranah Minangkabau ke daerah Kampar Riau. Mereka pada akhirnya menetap di Pulau Belitung.

Kakek Yusril dari pihak ayah, Haji Zainal Abidin bin Haji Ahmad dikenal sebagai seorang ulama yang disegani di Pulau Belitung. Sementara ayahnya, Idris bin Haji Zainal juga dikenal sebagai ulama berhaluan moderat, aktivis Partai Masyumi, seniman dan sutradara teater tradisional.

Dalam politik, bersama koleganya Yusril mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB) yang lahir sebagai partai politik Indonesia berasaskan Islam pada 17 Juli 1998 di Jakarta. Yusril ditunjuk menjadi Ketua Umum. Ia terpilih kembali sebagai Ketua Umum PBB di Muktamar IV pada 26 April 2015, serta Mukmatamar ke-V di Tanjungpandan, Belitung tahun 2020.

Istana Presiden bukanlah tempat asing buat Yusril. Ia pernah bekerja di Sekretariat Negara sebagai penulis pidato Presiden Soeharto dan B.J. Habibie.

Yusril telah tiga kali menempati jabatan sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan Indonesia, yaitu Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada Kabinet Persatuan Nasional (Abdurrahman Wahid-Megawati Soekarno Putri), Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Kabinet Gotong Royong (Megawati Soekarno Putri-Hamzah Haz) dan terakhir sebagai Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu (Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla).

Advokat dan Pakar hukum Tata Negara ini juga sempat terlibat dalam layar lebar melalui film Laksamana Cheng Ho (2008) dan Dream Obama (2013).

Komit Dukung dan Dijamin Prabowo

Yusril dan PBB pada Pilpres kali ini memang komit untuk mendukung Prabowo. Dalam sebuah kegiatan Konsolidasi PBB untuk Pileg dan Pemenangan Prabowo Subianto zona III (meliputi wilayah Sumatera, DKI Jakarta dan Banten) di Padang Sabtu (9/9/2023) silam, Yusril menyatakan komitmen mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2024. Ia mengancam akan memberi sanksi tegas kepada semua kadernya yang membelot atau melawan kebijakan partai.

"Bagi kader yang mbalelo, melawan kebijakan partai, maka sanksinya tegas. Pecat," kata Yusril saat itu.

Yusril meyakini, Prabowo Subianto mampu kembali mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia agar tak tertinggal oleh bangsa-bangsa lain.

"Pak Prabowo Subianto tidak asing. Saya dan Pak Prabowo sudah kenal satu sama lain, anak ideologis dari Muhammad Natsir. Kakek beliau, Margono Djojohadikusumo merupakan pendiri BNI, kakek Prabowo pendiri Tapak Suci Muhammadiyah," katanya.

Lantaran saling memiliki kecocokan itu, Yusril mengaku tidak ragu memberikan dukungannya kepada Prabowo Subianto.

"Saya kira dengan pengalaman di bidang militer, ikut menangani dan memecahkan krisis yang berat pada saat itu," katanya.

Yusril juga masih mengingat sosok Prabowo Subianto memberikan perlindungan kepada dirinya yang saat itu masih berusia sangat muda.

"Saat itu Pak Prabowo menjamin agar saya tak mati tertembak, karena situasi bisa bertambah genting, bisa gawat, begitu kata beliau. Pak Prabowo cukup paham dengan persoalan itu dan memberikan solusinya," katanya.

"Oleh karena itu tidak berlebihan dan mengada-ada rasanya kami (PBB) memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, Insya Allah kami konsisten, setia dan dipercaya, tidak berbelit-belit," katanya lagi.

Konsolidasi itu sendiri dihadiri langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang telah ditetapkan sebagai Bakal Calon Presiden.

Prabowo mengaku senang dan bahagia dengan dukungan tersebut. Ia menyatakan, rakyat bisa melihat, mendengar dan menilai apa yang telah dilakukan selama ini.




(nkm/nkm)


Hide Ads