Sejumlah wilayah di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), dilanda banjir setelah diguyur hujan deras sejak pagi tadi. Akibatnya, beberapa ruas jalan serta kawasan pemukiman warga terendam dengan ketinggian mencapai 2 meter.
Dari informasi yang didapat detikSumut, banjir terjadi di sejumlah titik di antaranya di Simpang Kepri Mall, Jalan Raja Haji Fisabilillah, Jalan Orchard Boulevard, Kawasan Windsor, Kavling Punggur, Bengkong Indah 2.
Banjir terparah terjadi di pemukiman Tembesi Tower, Sagulung, di mana air mencapai 2 meter dan merendam 60 rumah warga. Warga menyebut banjir di lokasi sudah terjadi 35 kali dari April 2024 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini banjir yang ke-35 kali, hari ini paling parah. Ketinggian air di dalam rumah saya mencapai 2 meter," kata Joko warga RT 03, RW 16 Tembesi Tower, Senin (14/10/2024).
Joko menyebut hujan deras mulai mengguyur wilayah tersebut pada pukul 08.30 WIB. Setelah lebih tiga jam hujan, air mulai merendam rumah warga.
"Banyak barang saya yang rusak, telat diselamatkan. Kayak televisi, mesin cuci kulkas dan peralatan lainnya," ujarnya.
Joko menyebut beberapa warga di lokasi tersebut juga sempat dievakuasi menggunakan rakit. Akibat kejadian itu sebagian ada yang mengungsi sebagian lagi memilih bertahan.
"Saat ini warga yang terdampak sudah mengosongkan rumah mereka, sebagian juga masih ada yang bertahan," ujarnya.
"Kami berharap pemerintah daerah memperhatikan musibah yang kami alami ini," tambahnya.
PJs Wali Kota Batam, Andi Agung mengakui banjir terjadi di sejumlah wilayah Batam. Ia menyebut banjir di sejumlah lokasi disebabkan penyempitan drainase, sampah, hingga pasir, dan sampah yang menyumbat aliran air di ruas jalan.
"Jadi ada beberapa kondisi yang menyebabkan air tergenang. Tidak saja itu, selain itu ada juga penyempitan drainase yang mengakibatkan aliran air tidak lancar dan berbalik ke ruas jalan," kata Andi.
Andi mengatakan pihaknya telah membuat beberapa solusi, mulai dari solusi jangka panjang dan solusi jangka pendek. Solusi jangka pendek yang telah disiapkan ialah memasifkan gotong royong di tingkat kelurahan dan kecamatan.
"Langkah jangka pendek yang akan diambil ialah gotong royong. Kita akan minta OPD hingga lurah camat memfokuskan gotong royong di wilayah yang terdampak banjir," ujarnya.
"Solusi jangka panjang normalisasi. Aliran air yang mengalami penyempitan akan dilakukan normalisasi, atau membersihkan sedimen yang menumpuk di drainase. Untuk langkah lanjutan nanti mungkin Wali Kota terpilih yang akan menyiapkan hal tersebut," ujarnya.
(dhm/dhm)