Wakil Duta Besar Australia Gita Kamath mengaku bangga dengan warga Indonesia yang pernah belajar di Negeri Kanguru. Dia berharap alumni dari berbagai kampus di negara tersebut dapat terus menjaga koneksi dengan warga di sana.
Gita hadir dalam kegiatan Australian Alumni Dinner yang digelar di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Selasa (8/10/2024) malam. Kegiatan itu untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia.
"Malam ini saya senang sekali bisa berkesempatan nongkrong dengan alumni Australia. Kami sangat bangga pada alumni Indonesia yang sudah belajar di Australia," kata Gita kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Aceh yang kuliah di Australia disebut berjumlah sekitar 430 orang. Secara umum, jumlah alumni Australia yang berada di Indonesia sekitar 200 ribu orang.
Menurut Gita, alumni Indonesia merupakan jembatan antara Australia dan Indonesia sehingga diharapkan dapat menjelaskan dan juga membantu penduduk kedua negara lebih baik serta saling memahami. Dia berharap, para alumni dapat selalu bertukar pengetahuan salah satunya tentang perubahan iklim.
"Kami sangat bangga terhadap mereka. Kami berharap anda akan tetap terhubung dan tetap menjalin koneksi dan persahabatan dengan Australia dan warga negara Australia," ujar Gita.
Selain menghadiri kegiatan alumni, Gita mengaku berkunjung ke Aceh untuk melihat program kerjasama pembangunan Australia dengan Indonesia. Program tersebut di bidang penanggulangan dan pengurangan resiko bencana, pemberdayaan perempuan, tata kelola pemerintahan, dan juga keadilan.
"Bulan ini merupakan bulan penanggulangan resiko bencana (PRB) di Indonesia termasuk minggu ini di Aceh. Australia dan Indonesia ada kemitraan dibidang ini sudah lama," jelas Gita.
Seorang alumni Australia, Farwiza Farhan menyebutkan, salah satu hal yang dapat dipelajari dari Australia adalah penerimaan terhadap siapapun. Semua orang disebut dapat menjadi dirinya sendiri serta memilih menjadi apapun yang dia inginkan.
"Dan dia bisa diterima apa adanya tanpa ada penolakan. jadi kita bisa belajar banyak dari Australia soal menghargai keragaman," ujar Farwiza.
(agse/nkm)