Dibantah PDIP
Pernyataan Ari Mitara Halawa itu pun dibantah DPD PDIP Sumut. Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya mengatakan, Wakil Ketua DPRD Tapteng Camelia Neneng dan anggota DPRD Tapteng Ari Mitara Halawa mendramatisasi kejadian itu. Menurutnya, pernyataan Ari tak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Itu tidak sesuai dengan peristiwa yang sebenarnya. Saudara Masinton menyatakan seluruh kader harus tegak luruh atas perintah partai, siapapun yang tidak tunduk terhadap perintah partai harus melepas baju partai sambil menunjuk gambar partai di baju partai yang dikenakan Camelia," katanya dikonfirmasi detikSumut, Senin (7/10).
Menurut Aswan, saat itu Camelia memang tidak mengancing baju bagian atasnya. Sehingga tidak ada kancing baju yang copot sebagaimana diceritakan Ari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, tidak ada kancing yang sampai copot, terlalu mendramatisir dia itu," tambah Aswan Jaya.
Menurutnya, yang terjadi di lokasi hanya dialog antar sesama kader PDIP usai acara Rakerdasus. Hal itu menurutnya wajar terjadi dalam organisasi.
"Peristiwa itu hanya sebuah dialog antar sesama kader dan bersifat internal yang diikuti oleh beberapa pimpinan DPD partai di sela-sela acara Rakerdasus DPD PDIP Sumut. Menurut kami, itu hal wajar di dalam tubuh organisasi, apalagi di tengah situasi politik yang sedang menghangat terutama pilkada di Sumut dan Tapteng," ujarnya.
Dia lalu mengatakan, kader PDIP sudah berulang kali diingatkan agar mendukung pencalonan Masinton-Mahfud di Pilkada Tapteng. Namun masih saja ada kader yang tidak loyal bahkan terang-terangan mendukung paslon lain.
"Sejak DPP PDP mengevaluasi dukungannya kepada paslon sebelah, beberapa oknum kader PDIP yang tidak tegak lurus dan tidak loyal dengan keputusan partai dinonaktifkan oleh DPP Partai, seperti ketua dan sekretaris DPC Tapteng. Hingga saat ini, masih ada empat kader partai yang bertugas di DPRD Tapteng tidak menampakkan loyalitasnya bahkan diduga tidak tunduk terhadap keputusan partai dengan tidak pernah menghadiri undangan konsolidasi partai yang diselenggarakan PDIP Tapteng," jelasnya.
Bahkan menurutnya, anggota DPRD Tapteng Fraksi PDIP ada yang secara terbuka memasang atribut paslon lain di rumahnya serta aktif menghadiri rapat-rapat di posko pemenangan tim lawan.
Untuk itu, ia akan melaporkan kader PDIP yang menyampaikan berita palsu terkait Masinton tersebut. Ia mengatakan berita tersebut hoaks dan merupakan upaya untuk menjelekkan pasangan Masinton-Mahfud.
"Tim Hukum PDIP akan melaporkan balik kader pengkhianat yang telah membuat berita palsu dan menyesatkan. Berita hoaks tersebut adalah upaya sistematis pihak lawan untuk menjelek-jelekkan paslon Masinton-Mahmud yang memperjuangkan perubahan di Tapteng," pungkasnya.
Simak Video "Video Walpri Masinton Diduga Keluarkan Pistol di Debat Pilkada Tapteng"
[Gambas:Video 20detik]
(nkm/nkm)