Kematian Akibat Mpox 'Cacar Monyet' di Afrika Capai 800 Kasus Lebih

Kematian Akibat Mpox 'Cacar Monyet' di Afrika Capai 800 Kasus Lebih

Tim detikHealth - detikSumut
Jumat, 04 Okt 2024 23:58 WIB
Monkeypox vaccine, backgrounds and injection vial for medicine, safety and healthcare risk. Closeup, liquid bottle and virus vaccination of medical drugs, wellness and pharmaceutical science research
ilustrasi (Foto: Getty Images/Jacob Wackerhausen)
Medan -

Kasus kematian akibat Mpox atau cacar monyet semakin menggila. Di seluruh Afrika, tercatat lebih dari 800 orang meninggal akibat penyakit tersebut.

Pusat Pengendali Penyakit Uni Arika (CDC) mengumumkan laporan terkait kasus tersebut, 3 Oktober kemarin. CDC juga menyebut epidemi tersebut semakin tak terkendai.

Sebanyak 34.297 kasus Mpox terjadi di seluruh Afrika sejak Januari, termasuk 38 kasus yang terjadi di Ghana. Jumlah negara Afrika yang melaporkan adanya kasus Mpox pada 2024 terus bertambah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Epidemi ini belum terkendali," kata Dr Jean Kaseya, kepala CDC Afrika, dalam jumpa pers, seraya mengatakan jumlah kematian sejak awal tahun adalah 866, dilansir detikHealth dari The Strait News.

Tingkat testing terhadap penyakit tersebut juga dinilai masih relatif terlalu rendah. Setidaknya ada 2.500 kasus baru terdeteksi dalam sepekan terakhir. Artinya, jumlah kasus tersebut secara riilnya bisa jadi lebih tinggi dari yang saat ini dilaporkan.

ADVERTISEMENT

Sementara Republik Demokratik Kongo (DRC), melaprkan, akan dilakukan vaksinasi di wilayah yang jadi episentrum wabah tersebut dalam dua hari ke depan.

Mpox disebabkan virus yang ditularkan oleh hewan ke manusia. Infeksi ini juga dapat ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak fisik yang dekat.

Penyakit ini menyebabkan demam, nyeri otot, dan lesi kulit besar seperti bisul, serta berisiko mematikan.




(nkm/nkm)


Hide Ads