Memahami seni mengelola keuangan adalah hal yang wajib sekarang ini. Salah satu hal dasar yang penting untuk dimengerti adalah active income dan passive income. Meski sama-sama jenis pendapatan, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam strategi finansial kita.
Yuk, pelajari lebih dekat active dan passive income bersama detiksumut!
Apa itu Active Income?
Dikutip dari laman detikfinance, active income atau pendapatan aktif adalah pendapatan yang diperoleh dengan bekerja, baik untuk diri sendiri, orang lain, ataupun bisnis yang dimiliki. Berikut adalah karakteristik dari active income:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Β· Bergantung pada waktu: Untuk memperoleh active income, kamu perlu bekerja secara terus-menerus. Semakin lama kamu bekerja, maka semakin besar pendapatan yang diperoleh.
Β· Pajak: Pada umumnya, active income dikenakan pajak lebih tinggi dibandingkan passive income. Hal ini dikarenakan jenis pendapatan satu ini diklasifikasikan sebagai pendapatan yang diterima secara reguler, sehingga dikenakan pajak lebih tinggi.
Contoh dari active income adalah gaji, upah, tips dari pelanggan, dan lainnya.
Apa itu Passive Income?
Passive income adalah pendapatan yang diperoleh tanpa kamu harus terlibat sepenuhnya secara terus menerus. Artinya, kamu hanya perlu melakukan usaha di awal, dan membiarkan nilai usaha kamu berkembang setiap tahunnya. Adapun karakteristik dari passive income, yaitu:
Β· Tidak bergantung pada waktu: Artinya, kamu hanya perlu melakukan usaha di awal dan usaha tersebut akan menghasilkan pendapatan seterusnya. Ini memungkinkan kamu untuk mendapatkan waktu fleksibel tetapi tetap mendapatkan pemasukan.
Β· Pajak yang lebih rendah: Passive income biasanya dikenakan pajak lebih rendah dibandingkan active income.
Contoh dari passive income adalah usaha kontrakan, rental, dividen, dan royalti.
Active Vs Passive Income
Active dan passive income memiliki peran yang penting dalam perencanaan finansial yang baik. Keduanya berperan saling melengkapi dalam mencapai tujuan jangka panjang.
Active income penting karena stabilitas yang diberikannya. Stabilitas ini memberikan jaminan bahwa pendapatan akan selalu ada dan bisa diprediksi. Ditambah lagi, active income umumnya diperoleh dari pekerjaan yang memiliki jadwal, sehingga aliran pendapatan juga cenderung teratur.
Di sisi lain, passive income memberikan kamu kebebasan finansial yang menghasilkan. Artinya, meski sedang tidur atau berlibur, kamu tetap bisa menghasilkan pendapatan dari usaha yang menghasilkan passive income.
Idealnya, perencanaan finansial yang baik memiliki kombinasi antara active income dan passive income. Active income memberikan stabilitas dan kepastian, sementara passive income memberikan kebebasan finansial untuk kamu meraih tujuan jangka panjang.
Demikianlah penjelasan mengenai active income dan passive income. Bagaimana detikers? Sudah siap membangun rencana finansial kamu?
Artikel ini ditulis oleh Evita Doryna Br Ginting, peserta magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
Baca juga: Tips Jitu Menabung Uang Bagi Mahasiswa |
(nkm/nkm)