Peristiwa mengerikan terjadi di Lebanon. Ledakan massal perangkat komunikasi pager dan walkie talkie menyebabkan 37 orang tewas dan ribuan luka-luka. Duta Besar Indonesia untuk Lebanon Hajriyanto dan Thohari memastikan tak ada WNI yang jadi korban peristiwa itu.
"Tidak ada korban WNI," ujar Hajriyanto dilansir detikNews, Sabtu (21/9/2024).
Sebelumnya, pada Agustus lalu, KBRI Beirut telah mengevakuasi sejumlah WNI. Evakuasi gelombang 4 sedang dipersiapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KBRI Beirut sedang persiapkan evakuasi gelombang 4 bagi 5 orang WNI, yaitu 2 pelajar dan 1 ibu dengan 2 anak dalam waktu dekat. Di luar WNI yang akan evakuasi gelombang 4, masih terdapat 147 WNI di Lebanon yang saat ini terus dipantau secara ketat oleh KBRI Beirut," katanya.
Hajriyanto meminta WNI yang masih berada di Lebanon agar selalu waspada dan menghindari kawasan yang potensial untuk menjadi sasaran serangan.
"Hati-hati, waspada, menghindari kawasan-kawasan yang potensial menjadi sasaran serangan, menghindari tempat keramaian, dan tidak keluar rumah jika tidak sangat penting," ujar Hajriyanto.
Pemerintah Lebanon sendiri telah mengumumkan jumlah korban imbas ledakan massal perangkat komunikasi tersebut. 37 orang tewas dan ribuan terluka.
"Korban tewas akibat dua gelombang ledakan perangkat komunikasi nirkabel di Lebanon meningkat menjadi 37 orang dan ribuan lainnya terluka," kata Menteri Kesehatan Lebanon Firas Al-Albiad, dilansir Anadolu Agency, Kamis (19/9).
(nkm/nkm)