Enam atlet legendaris Sumut melakukan pemadaman api PON saat closing ceremony di Sumut. Mereka memiliki prestasi yang membanggakan pada masanya.
Enam atlet legendaris Sumut yang melakukan pemadaman api PON di antaranya ada Syamsul Anwar Harahap, atlet tinju yang meraih medali emas pada PON ke-7 tahun 1973 dan meraih medali emas Sea Games Kuala Lumpur tahun 1977.
Kemudian ada Lidya Titaley, atlet atletik peraih medali emas pada PON ke-7 pada tahun 1973 dan PON ke-8 pada 1974.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya ada Parluatan Siregar, atlet tinju peraih medali emas tingkat Asean dan Asia selama 30 tahun berturut-turut. Ia memegang rekor 3000m step per sesh.
Atlet legendaris selanjutnya yang memadamkan api PON XXI selanjutnya ada Hendrick Simangunsong, atlet tinju yang meraih medali emas Sea Games Filipina pada tahun 1991 dan medali emas Sea Games Singapura pada tahun 1993.
Kemudian ada Sandra Aryani, atlet karate peraih medali emas pada Sea Games Singapura tahun 1993 dan medali emas Sea Games Jakarta pada tahun 1997.
Terakhir, ada Habib Nasution, atlet renang peraih 3 medali emas PON ke-3 tahun 1953 dan 3 medali emas Asian Games Tokyo tahun 1958.
Adapun keenam atlet legendaris ini turut didampingi oleh tiga atlet muda berprestasi Sumut. Di antaranya ada M Syahrial, Putri Ayu Lestari Gulo, dan Haris Horatius.
Api secara resmi dipadamkan diwakili oleh Habib Nasution dengan menggunakan kursi roda. Ia tampak memegang obor kecil yang masih menyala dan kemudian memadamkannya.
Tak beberapa lama, Obor raksasa yang berada di tengah lapangan padam dan langsung disambut meriah belasan ribu penonton di stadion utama Sport Center, Deli Serdang.
(afb/afb)