6 Manfaat Hutan Mangrove dan Bedanya dengan Bakau

6 Manfaat Hutan Mangrove dan Bedanya dengan Bakau

M Hasbi Fauzi - detikSumut
Rabu, 18 Sep 2024 06:00 WIB
Main kayak di Hutan Mangrove Dusun Rangko
Hutan mangrove Foto: (dok. Istimewa)
Medan -

Banyak orang sering menganggap mangrove dengan bakau itu sama, padahal tidak. Berdasarkan literatur, bakau dan mangrove merupakan hal yang berbeda.

Lalu apa sebenarnya perbedaan mangrove dan bakau, penasaran simak ulasan lengkapnya di sini!

Perbedaan Mangrove dan Bakau

Asal kata mangrove masih menjadi perdebatan di kalangan ahli bahasa. Menurut Macnae (1968), istilah ini merupakan gabungan dari bahasa Portugis 'mangue' dan bahasa Inggris 'grove'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Mastaller (1997) berpendapat bahwa kata tersebut berasal dari bahasa Melayu kuno mangi-mangi yang digunakan untuk menyebut marga Avicennia, dan hingga kini masih dipakai di wilayah Indonesia bagian timur. Pendapat ini diperkuat oleh publikasi Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia yang diterbitkan oleh PHKA/WI-IP, Bogor.

Menurut laman resmi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, istilah mangrove sering kali disamakan dengan bakau. Padahal, dalam beberapa literatur, kedua istilah tersebut merujuk pada hal yang berbeda.

ADVERTISEMENT

Bakau dalam bahasa Indonesia dan Malaysia merujuk pada tanaman dari genus Rhizophora, seperti Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, dan Rhizophora stylosa. Sementara itu, mangrove mengacu pada semua jenis tanaman yang tumbuh di sekitar garis pantai dan mampu hidup di lingkungan bersalinitas tinggi, termasuk di dalamnya pohon bakau.

Ciri-ciri Pohon Bakau

Pohon bakau merupakan tumbuhan yang umum ditemukan di hutan mangrove dan memiliki beberapa ciri khas, terutama pada jenis akarnya. Akar tunjang (stilt root) berfungsi untuk menahan pohon dari hempasan ombak dan pasang-surut air laut.

Selain itu, pohon bakau memiliki kemampuan adaptasi di lingkungan bersalinitas tinggi, terutama di wilayah pesisir dan pantai. Beberapa spesies bakau bahkan mampu menyaring 90-97% kandungan garam dari air laut melalui akarnya. Garam yang tersisa kemudian dialirkan ke daun-daun tua, yang akan gugur sebagai mekanisme pembuangan kelebihan garam tersebut.

Fungsi dan Peran Ekosistem Mangrove

Menurut Bismark et al. (2008), ekosistem hutan mangrove dikenal dengan kondisi fisiknya yang ekstrim, seperti tergenang air bersalinitas tinggi serta tumbuh di tanah berlumpur. Hutan mangrove memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem pesisir.

Secara fisik, mangrove berfungsi sebagai penahan abrasi pantai, sementara secara biologis, hutan ini menjadi habitat bagi berbagai makhluk hidup, seperti ikan, udang, kerang, dan kepiting. Selain itu, mangrove berperan sebagai sumber energi bagi kehidupan laut seperti plankton, nekton, dan algae.

Hutan mangrove juga memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim. Mangrove mampu menyerap karbon dioksida dari atmosfer, menjadikannya komponen vital dalam upaya mengurangi konsentrasi gas rumah kaca. Selain itu, mangrove membantu menjaga kualitas air dengan menyaring limbah sebelum mencapai lautan.

Manfaat Hutan Mangrove

1. Perlindungan Pesisir

Akar-akar mangrove yang kuat membantu menjaga stabilitas tanah di sekitar garis pantai, melindungi pesisir dari erosi dan serangan gelombang besar.

2. Pengendalian Banjir

Mangrove berperan sebagai benteng alami yang menahan laju air pasang, sehingga melindungi daerah pesisir dari risiko banjir akibat air pasang.

3. Penyaringan Air

Sistem akar mangrove yang kompleks berperan aktif dalam memurnikan air dengan menyaring berbagai jenis polutan.

4. Penyimpanan Karbon

Mangrove merupakan salah satu ekosistem yang sangat efisien dalam menyimpan karbon, membantu mengurangi gas rumah kaca di atmosfer.

5. Keanekaragaman Hayati

Hutan mangrove menjadi habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan, seperti burung, ikan, dan kepiting, yang berkontribusi terhadap keanekaragaman hayati global.

6. Sumber Mata Pencaharian

Mangrove menyediakan sumber mata pencaharian bagi masyarakat lokal, seperti nelayan dan petani garam, serta memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi ekowisata.

Pentingnya Pelestarian Mangrove dan Bakau

Pemahaman yang lebih baik mengenai perbedaan antara mangrove dan bakau membantu kita lebih menghargai peran penting kedua jenis tanaman ini dalam menjaga ekosistem pesisir. Dengan pelestarian yang tepat, kita tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memastikan keberlanjutan hidup bagi banyak spesies, termasuk manusia yang bergantung pada ekosistem ini.

Mengetahui perbedaan antara mangrove dan bakau membuka wawasan kita tentang betapa pentingnya menjaga keberadaan ekosistem pesisir. Dengan memahami peran masing-masing, kita dapat turut berkontribusi dalam upaya pelestarian yang sangat krusial untuk masa depan lingkungan dan kehidupan di bumi. Terlibatlah dalam pelestarian ini, karena apa yang kita lakukan hari ini akan mempengaruhi generasi mendatang.

Itulah perbedaan antara mangrove dengan bakau. Semoga dapat menambah wawasan kamu detikers!

Artikel ini ditulis M. Hasbi Fauzi, mahasiswa magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads