Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni memberikan penghargaan ke para legenda olahraga di Sumut. Penghargaan ini diberikan sebagai penghormatan karena para legenda itu telah mengukir prestasi bagi Sumut.
"Atas nama pemerintah dan atas nama masyarakat Sumut, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya. Anugerah yang kami berikan, tidak sebanding dengan dedikasi, prestasi dan jasa para legenda. Anugerah ini tidak ada niat lain, kecuali bentuk rasa hormat kami yang kami sampaikan setulus-tulusnya," kata Fatoni saat acara Malam Anugerah Legenda Olahraga Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Sabtu malam (7/9/2024).
"Penghargaan ini diberikan kepada atlet yang berkontribusi penting, mengukir prestasi hingga menginspirasi, memotivasi, bahkan mengubah pandangan dunia," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fatoni menyebut bahwa Pemprov Sumut akan mendorong pembinaan atlet muda potensial untuk meneruskan catatan sejarah para legenda. Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas olahraga, memperkuat pelatihan dan memperluas kesempatan atlet untuk berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional.
"Perjalanan panjang para legenda yang dirayakan malam ini harus menjadi teladan. Pengingat bahwa prestasi tidak datang dari kemudahan, tetapi dari perjuangan yang penuh pengorbanan, kegigihan, dan keyakinan. Tidak ada prestasi abadi tanpa ada generasi penerus," sebutnya.
Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis mengatakan bahwa suatu kehormatan karena dapat mengundang para legenda olahraga. Meskipun, kata John, ada beberapa yang luput ataupun sudah tiada karena mengingat usia yang tak lagi muda.
"Mohon maaf apabila ada yang terlewat. Namun, inilah mereka yang terbaik, yang masih hidup. Di momentum Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumut tahun 2024," ucap John yang juga hadir dalam acara tersebut.
Acara ini juga menayangkan nama-nama para legenda olahraga Sumut. Melalui tayangan tersebut, diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa Sumut merupakan provinsi yang banyak melahirkan atlet hebat.
"Itulah para legenda, mungkin (tayangan) hanya sebentar. Tetapi mereka telah berpeluh keringat untuk menjadi yang terbaik selama bertahun-tahun," ujarnya.
Selanjutnya, John mengundang para legenda tersebut untuk naik ke atas panggung dan menerima penghargaan langsung dari Agus Fatoni. Adapun yang menerima penghargaan itu, yakni saksi sejarah PON III 1953 di Kota Medan sekaligus perenang asal Sumut pertama yang berlaga di Olimpiade 1956, Habib Nasution.
Kemudian Sutiyono, legenda balap sepeda yang disebut John dengan julukan Si Raja Tanjakan. Sutiyono pernah berlaga di PON 1973, 1977 dan 1981 serta menyumbang medali emas untuk Indonesia di SEA Games 1977, 1979 dan 1981. Lalu, ada ada Hj Dahliana dan Zulfan Rahmadsyah Nasution dari cabang olahraga (cabor) pencak silat.
Tidak ketinggalan sprinter legendaris dari cabang atletik, Mardi Lestari. Berlanjut ke Parluatan Siregar yang tak terkalahkan di SEA Games lalu ada petinju legendaris Krismanto, Erwinsyah, Syamsul Anwar Harahap dan Hendrik Simangunsong yang berbeda era, tetapi melaju hingga olimpiade.
Nama lain adalah Lindswell Kwok dan Aldi Lukman di cabang olahraga wushu. Ada juga Sandra Ariani, Donny Dharmawan hingga Jintar Simanjuntak di cabor karate, serta Basuki Nugroho dari taekwondo.
Kemudian pebasket legenda Amin Ali, atlet polo air Silvester Golberg Manik dan pegulat internasional Joshua Sinurat. Hingga muncul nama Nobon Kayamudin, pemain Timnas dan PSMS, di mana namanya juga disebut dalam lirik sebuah lagu milik Iwan Fals.
Para legenda olahraga Sumut yang diwakili Syamsul Anwar Harahap dan Sutiyono menyampaikan apresiasi sekaligus pesan untuk menjaga regenerasi, agar Sumut bisa terus melahirkan atlet kuat, berbakat serta lebih baik dari para legenda.
Acara kemudian ditutup dengan penandatanganan pembentukan Yayasan Gelang Galang Gemilang Indonesia yang baru saja terbentuk dan mendapat sumbangan dana Rp300 juta dari tokoh masyarakat. Yayasan tersebut merupakan sebuah 'rumah berkelanjutan' untuk pengembangan olahraga Sumut sekaligus proses regenerasi olahraga.
(dhm/dhm)