Guru di Kalsel Dirumahkan Usai Tegur Kadisdik Merokok saat Rapat

Regional

Guru di Kalsel Dirumahkan Usai Tegur Kadisdik Merokok saat Rapat

Tim detikSulsel - detikSumut
Sabtu, 07 Sep 2024 18:00 WIB
Guru SMK di Kalsel, Amalia Wahyuni.
Foto: Guru SMK di Kalsel, Amalia Wahyuni. (dok. istimewa)
Banjarbaru -

Seorang guru SMK asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Amalia Wahyuni mengaku dirumahkan semena-mena oleh Dinas Penddikan (Disdik) Kalsel. Ia mengaku dirumahkan usai menegur Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kalsel, Muhammadun, yang merokok dalam ruangan saat rapat. Ia juga diusir dari rapat tersebut.

Amalia mengaku kejadian itu terjadi saat ia menghadiri Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan SMK Tahap II di salah satu hotel di Banjarmasin, Senin (2/9). Usai menegur Kadisdik, ia mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Amalia pun membuat video dan menceritakan kejadian yang dialaminya hingga viral di media sosial.

Dia menjelaskan, awalnya Kadisdik naik ke mimbar sambil merokok. Amalia lalu menegur Muhammadun dengan mengaku dirinya tidak tahan asap rokok. Namun teguran itu tidak membuat Kadisdik berhenti dan terus naik ke mimbar sambil merokok. Ia juga terus merokok sambil berinteraksi dengan peserta rapat.

"Beliau naik ke mimbar sambil merokok, saat berinteraksi dengan peserta beliau mau merokok lagi, saya sampaikan tak tahan asap rokok tapi dibalas 'kalau kau nggak tahan asap rokok, kau yang keluar'," ujar Amalia dilansir dari detikSulsel, Sabtu (7/9/2024).

Menurutnya, teguran yang disampaikannya kepada Muhammadun dilakukan dengan bahasa yang sopan. Dia juga mengaku mengucapkan permohonan maaf sebelum menegur sang kadis.

"Itu saya berucap agak melayu (bahasa sopan), bilang mohon maaf sekali saya tidak tahan asap rokok," ungkap Amalia.

Namun jawaban Muhammadun yang memintanya keluar itu membuat Amalia tersinggung. Ia lalu memutuskan untuk keluar dan meninggalkan ruang rapat.

Amalia kemudian mengaku dirumahkan usai kejadian itu. Dia mengaku bingung dengan statusnya saat ini.

"Sampai sekarang ini juga saya masih diistirahatkan di rumah, nggak tahu gimana status saya di sekolah, bingung juga saya," ucap Amalia.

Usai video curhatnya berdera, ia mengaku sempat diintimidasi dan diminta untuk menghapus video pernyataannya tersebut. Namun Amalia menegaskan dirinya tak akan menurunkan video itu.

"Kalau intimidasi tidak ada, hanya disuruh hapus video. Tapi saya bilang mohon maaf videonya terlanjur viral, kalau saya hapus berarti saya plin plan dan tidak punya pendirian," ujar Amalia.

"Saya bilang kalau bapak masih memaksa, saya terima konsekuensinya," imbuhnya.

Usai videonya viral, Amalia mendapat dukungan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Kalsel. Bahkan LSM-LSM tersebut sudah menggelar demo mendukung dirinya di Depan Kantor Gubernur Kalsel, Jumat (6/9) pagi.

Demo tersebut juga menuntut agar Kadisdik Muhammadun dicopot dari jabatannya. Ssebelum permasalahan berkembang, Amalia mengaku hanya meminta Kadisdik memohon maaf kepada dirinya.

"Di demo itu kami sampaikan agar Pak Gubernur mengganti Kadisdik yang sekarang, sebab kami butuh pemimpin yang baru, yang bisa memberikan contoh baik kepada anak buahnya bukan yang pengecut. Saya bilang ke Pak Gubernur saya tidak peduli siapa yang dipilih, yang penting dia kompeten, itu aja. Dan adab juga," bebernya.

Amalia melawan dan mengatakan akan terus menggelar demo serupa hingga Muhamamdun diberhentikan sebagai Kadisdik Kalsel.

"Tadi dari teman-teman bilang kalau dua minggu ini tidak ada kejelasan atau tidak di copot para LSM ini akan secara berturut-turut continue terus demo," pungkasnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads