Sejarah Baru, Ada Ular Lahir dari Sperma yang Dibekukan

Sejarah Baru, Ada Ular Lahir dari Sperma yang Dibekukan

Rachmatunnisa - detikSumut
Jumat, 06 Sep 2024 22:40 WIB
Ular pinus Louisiana (Pituophis ruthveni), spesies yang terancam punah di alam liar.
Foto: kirk_gardner via iNaturalist/IFL Science
Jakarta -

Kawanan ular lahir melalui metodologi baru reproduksi reptil. Kelahiran ini diumumkan Kebun Binatang Memphis, Amerika Serikat.

Melansir detikInet, Ular-ular itu berjenis pinus Louisiana (Pituophis ruthveni), spesies yang terancam punah di alam liar. Sampel penting dari spesies ini dimiliki peneliti yang dibekukan di kebun binatang.

Mengutip IFL Science, Jumat (6/9/2024) metodologi yang dilakukan ini dapat mencakup sperma, sel telur, bahkan sel kulit. Yang terakhir disebutkan, merupakan pendekatan yang saat ini sedang diuji untuk badak putih utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayi ular pinus di Memphis 'diciptakan' menggunakan sperma beku yang telah dikriopreservasi, kemudian disebarkan melalui inseminasi buatan. Diriopreservasi, yang juga disebut biobanking atau perbankan hayati, adalah bidang konservasi yang sedang berkembang pesat saat ini. Kriopreservasi memungkinkan para ilmuwan melestarikan unsur-unsur dasar yang dibutuhkan untuk melindungi keberlangsungan beberapa hewan di Bumi yang terancam punah.

Perbankan hayati lebih berfokus pada mamalia hingga saat ini, sehingga keberhasilan yang terlihat pada spesies terancam punah ini merupakan bukti konsep bahwa perbankan hayati dan assisted reproductive technologies (ART) atau teknologi reproduksi berbantuan memiliki tempat dalam konservasi reptil.

ADVERTISEMENT

Ketiga bayi ular yang dihasilkan telah diuji secara genetik untuk memastikan bahwa sperma beku dari jantan donorlah yang menjadi bapaknya. Reproduksi ular merupakan hal yang rumit, karena betina dapat menyimpan sperma sehingga ia dapat menghasilkan bayi ketika waktunya tepat, atau bahkan dapat menghasilkan bayi sendiri melalui partenogenesis.

"Schwartz Lab di Auburn University sangat peduli dengan konservasi dan penggunaan genetika untuk memahami bagaimana populasi hewan terdampak oleh ancaman di lingkungan mereka," kata Dr. Tonia Schwartz, Associate Professor di Department of Biological Sciences dalam sebuah pernyataan.

"Kami melihat keberhasilan ini sebagai langkah maju yang besar untuk memungkinkan upaya di masa mendatang guna meningkatkan kesehatan genetik spesies ini dan spesies reptil lain yang terancam," imbuhnya.

Sebagai salah satu ular terlangka di Amerika Utara, ular pinus Louisiana terus menghadapi ancaman kehilangan habitat, sehingga kemajuan dalam perbankan hayati dan teknologi reproduksi dengan bantuan seperti ini menjadi langkah maju yang signifikan.

"Kemunculan 3 bayi reptil ini merupakan hasil dari penelitian reproduksi selama 5 tahun dan penggunaan ilmu pengetahuan mutakhir serta dedikasi Kebun Binatang Memphis selama 30 tahun untuk menyelamatkan ular pinus Louisiana dari kepunahan," kata Beth Roberts, ilmuwan senior bidang reproduksi di Kebun Binatang Memphis.

"Pencapaian ini membawa kita selangkah lebih dekat untuk secara rutin mengintegrasikan teknologi reproduksi berbantuan ke dalam konservasi reptil untuk melestarikan genetika dan menyelamatkan spesies," tutupnya.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads