Nisa berharap kejadian ini menjadi PR bagi pemerintah dalam proses seleksi CASN. Jika memang harus menggunakan meterai elektronik, dia meminta pemerintah untuk mempersiapkan sistem dengan baik.
"Boleh lah se-effort ini, tapi untuk syarat, akses bolehlah dipersiapkan lebih matang. Kalau memang harus e-meterai, siap gak fasilitasnya yang membludak seperti ini, jangan nambah kecemasan calon pelamar," pungkasnya.
Deputi Executive General Manager Kantor Cabang Utama Pos Medan Erwin Sinaga mengatakan membeludaknya masyarakat yang hendak membeli e-meterai itu sudah terjadi sejak tanggal 3 September. Lalu, pada hari yang sama terjadilah eror di website Peruri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu bukan hanya hari ini, dari tanggal 3 (September) itu sudah seperti ini. Tanggal 3 datang lah beramai-ramai ke sini dan ternyata tanggal 3 jam 9 sudah down gak bisa ngapa-ngapain lagi, pembelian dan pembubuhan. Nomor antrean sudah kita bagi, satu pun tidak dipanggil," ujarnya.
Pada hari ini, kata Erwin, jumlah pelamar yang datang semakin banyak dibandingkan hari sebelumnya. Bahkan Erwin menyebut ada yang sampai menunggu hingga malam hari. Sejak tanggal 3 September itu, kata Erwin, pihaknya sama sekali belum ada menjual e-meterai karena website yang eror.
"Masuk hari ketiga ini, itu bertambah lagi jumlah orang yang datang. Ini adalah akumulasi dari yang kemarin dengan harapan sudah berjalan dengan normal, nyatanya belum juga sampai sekarang," ujarnya.
Erwin mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan solusi terkait kondisi tersebut karena website yang masih eror. Menurutnya, pihaknya hanya bisa mengimbau pelamar untuk tetap bersabar dan memantau media sosial mereka secara berkala untuk perkembangan informasi.
"Sebelum ini juga sudah kita sampaikan pengumuman, yang terima dia bisa pulang dulu dan update secara berkala lewat media sosial yang kita punya, tanyakan ke CS kita dengan nomor hp yang sudah dibagikan. Bagi yang mengerti dan punya kesibukan mereka pergi dan kerumunan berurai sedikit. Pas jam istirahat ada lagi nambah," ujarnya.
"Yang bisa kita sampaikan sekarang hanya sebatas itu, e-meterai ini yang gak bisa, aksesnya gak bisa. Ini kan se-Indonesia," pungkasnya.
Simak Video "Peruri Minta Maaf, Ungkap Alasan Sistem e-Meterai Tak Bisa Diakses"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)