Pelamar CASN Membludak di Kantor Pos Medan Berburu e-Meterai

Pelamar CASN Membludak di Kantor Pos Medan Berburu e-Meterai

Finta Rahyuni - detikSumut
Kamis, 05 Sep 2024 14:16 WIB
Antrean warga membeli e-meterai di Kantor Pos Medan
Foto: Antrean warga membeli e-meterai di Kantor Pos Medan (Finta/detikSumut)
Medan -

Pelamar CASN membludak di Kantor Pos yang berada di Jalan Bukit Barisan, Kota Medan. Mereka mengantre untuk membeli meterai elektronik.

Pantauan detikSumut, Kamis (5/9/2024) ada puluhan pelamar yang memadati kantor pos tersebut. Terlihat antrean panjang di lokasi itu.

Di lokasi, para pelamar terdengar mengeluhkan soal e-meterai yang tak kunjung mereka dapatkan karena website eror. Mereka juga meminta penjelasan dari pihak pos soal kondisi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pelamar bernama Banda mengaku sudah mengantre di kantor pos itu sejak tanggal 2 September 2024. Namun, hingga hari ini materai elektronik itu tak juga bisa didapatkannya.

"Tiga hari sama sekali belum ada kepastian, artinya mereka bilang dari pusat Peruri bahwasanya e-meterai ini belum bisa diakses," kata Banda.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut sudah mendatangi kantor pos itu sejak pukul 06.00 WIB. Setelah datang, dia diarahkan untuk mengambil nomor antrean. Namun, hingga saat ini, kata Banda, belum ada nomor antrean yang dipanggil.

"Setiap hari, mulai sebelum ini buka jam 6 sudah di sini. Kita datang ke kantor pos, kita diarahkan untuk mengambil antrean. Setelah ambil antrean menunggu dari orang kantor pos tadi untuk dipanggil nomor antreannya, tapi sampai detik ini, tiga hari ini, belum ada dipanggil sama sekali," ujarnya.

Banda mengaku sangat sedih dengan kondisi tersebut. Dia berharap pemerintah dapat memberikan kemudahan kepada para pelamar CASN ini. Banda pun menawarkan agar memakai meterai biasa saja, tidak perlu e-meterai.

"Harapannya untuk pemerintah itu ke depannya kalau bisa untuk mempermudah, karena untuk mengakses itu bukan satu orang, nasional, kalau bisa materai biasa saja," sebutnya.

Pelamar lainnya bernama Nisa juga mengeluhkan hal yang sama. Dia mengaku baru tiba di kantor pos itu jam 10.00 WIB.

Saat tiba, dia menyebut sudah tidak mendapatkan nomor antrean karena sudah ludes. Berdasarkan informasi yang diterimanya, sudah ada 3.000 nomor antrean yang dibagikan.

"Jam 10-an itu antrean sudah habis, sudah 3.000-an katanya. Ramainya minta ampun," sebutnya.

Dia mengaku sudah mencoba membeli e-meterai itu via online, tetapi selalu habis. Untuk itu, dia memutuskan untuk mendatangi kantor pos Medan.

"Di online pun kita sudah berburu beberapa hari ini gak dapat juga, kosong terus. Beberapa link yang sudah saya coba, kosong, gagal. Makanya saya putuskan untuk kemari hari ini, tapi ini masih belum ada juga," ujarnya.

Nisa berharap kejadian ini menjadi PR bagi pemerintah dalam proses seleksi CASN. Jika memang harus menggunakan meterai elektronik, dia meminta pemerintah untuk mempersiapkan sistem dengan baik.

"Boleh lah se-effort ini, tapi untuk syarat, akses bolehlah dipersiapkan lebih matang. Kalau memang harus e-meterai, siap gak fasilitasnya yang membludak seperti ini, jangan nambah kecemasan calon pelamar," pungkasnya.

Deputi Executive General Manager Kantor Cabang Utama Pos Medan Erwin Sinaga mengatakan membeludaknya masyarakat yang hendak membeli e-meterai itu sudah terjadi sejak tanggal 3 September. Lalu, pada hari yang sama terjadilah eror di website Peruri.

"Itu bukan hanya hari ini, dari tanggal 3 (September) itu sudah seperti ini. Tanggal 3 datang lah beramai-ramai ke sini dan ternyata tanggal 3 jam 9 sudah down gak bisa ngapa-ngapain lagi, pembelian dan pembubuhan. Nomor antrean sudah kita bagi, satu pun tidak dipanggil," ujarnya.

Pada hari ini, kata Erwin, jumlah pelamar yang datang semakin banyak dibandingkan hari sebelumnya. Bahkan Erwin menyebut ada yang sampai menunggu hingga malam hari. Sejak tanggal 3 September itu, kata Erwin, pihaknya sama sekali belum ada menjual e-meterai karena website yang eror.

"Masuk hari ketiga ini, itu bertambah lagi jumlah orang yang datang. Ini adalah akumulasi dari yang kemarin dengan harapan sudah berjalan dengan normal, nyatanya belum juga sampai sekarang," ujarnya.

Erwin mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan solusi terkait kondisi tersebut karena website yang masih eror. Menurutnya, pihaknya hanya bisa mengimbau pelamar untuk tetap bersabar dan memantau media sosial mereka secara berkala untuk perkembangan informasi.

"Sebelum ini juga sudah kita sampaikan pengumuman, yang terima dia bisa pulang dulu dan update secara berkala lewat media sosial yang kita punya, tanyakan ke CS kita dengan nomor hp yang sudah dibagikan. Bagi yang mengerti dan punya kesibukan mereka pergi dan kerumunan berurai sedikit. Pas jam istirahat ada lagi nambah," ujarnya.

"Yang bisa kita sampaikan sekarang hanya sebatas itu, e-meterai ini yang gak bisa, aksesnya gak bisa. Ini kan se-Indonesia," pungkasnya.



Simak Video "Peruri Minta Maaf, Ungkap Alasan Sistem e-Meterai Tak Bisa Diakses"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads