Catat! Ini 8 Bahaya Konsumsi Mi Instan

Catat! Ini 8 Bahaya Konsumsi Mi Instan

Yudhanta Tarigan - detikSumut
Rabu, 04 Sep 2024 23:30 WIB
Ilustrasi mi instan
Foto: Shutterstock
Medan -

Mi instan adalah makanan yang sangat populer di berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa, karena kepraktisannya dan rasanya yang lezat.

Pasalnya, mi instan ini telah melewati berbagai tahap pengolahan, termasuk pendinginan, pemasakan, pemanasan, dan pengeringan. Proses-proses ini sering melibatkan penambahan bahan kimia dan pengawet, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Penggunaan bahan kimia ini bertujuan untuk memperpanjang masa simpan dan meningkatkan rasa, namun dapat membawa risiko kesehatan seperti peningkatan kadar sodium dan lemak tidak sehat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun mi instan menawarkan kemudahan dan kenikmatan, tapi ada beberapa bahaya yang perlu diwaspadai. Dilansir dari situs Siloam Hospitals ini dia 8 bahaya mengkonsumsi mi instan bagi kesehatan.

Dampak Mengonsumsi Mi Instan untuk Kesehatan

1. Meningkatkan Tekanan Darah

Salah satu risiko dari mengkonsumsi mi instan secara berlebihan adalah peningkatan tekanan darah akibat tingginya kadar natrium di dalamnya. Menurut jurnal Nutrient, satu porsi mi instan bisa menyumbang hingga 80% dari total kebutuhan garam harian, belum termasuk garam yang diperoleh dari makanan lain. Konsumsi garam melebihi batas harian dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko penyakit jantung serta masalah kardiovaskular lainnya.

ADVERTISEMENT

2. Gangguan Ginjal

Kandungan garam yang tinggi dalam mi instan juga dapat berdampak negatif pada fungsi ginjal, terutama jika dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah besar. Gangguan fungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan natrium dan cairan dalam tubuh, yang dapat mengakibatkan pembengkakan pada kaki. Penumpukan cairan ini juga bisa terjadi di organ lain, seperti jantung dan paru-paru.

3. Gangguan Pencernaan

Bahaya kesehatan lain dari mi instan adalah risiko gangguan pencernaan. Selama proses pengawetan, mie instan ditambahkan dengan zat TBHQ (tertiary-butyl hydroquinone), pengawet berbahan dasar minyak yang juga ditemukan dalam pestisida.

Organ pencernaan memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna pengawet ini, seringkali lebih dari dua jam, yang dapat mengganggu proses pencernaan. Paparan yang berkepanjangan terhadap TBHQ dapat menurunkan kemampuan sistem pencernaan dalam menyerap nutrisi dari makanan.

Selain itu, waktu pencernaan yang lama dapat menyebabkan penumpukan mi instan dalam sistem pencernaan, memperberat kerja organ-organ pencernaan. Jika mie instan dikonsumsi setiap hari, hal ini berpotensi menyebabkan masalah serius seperti sembelit dan usus bocor.

4. Penyakit Jantung

Kandungan natrium yang tinggi dalam mi instan tidak hanya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan gangguan fungsi ginjal, tetapi juga berisiko meningkatkan penyakit jantung, terutama karena adanya MSG (monosodium glutamat) yang ditambahkan untuk meningkatkan rasa gurih.

Oleh karena itu, mi instan tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi, gagal jantung kongestif, serta mereka yang sedang menggunakan obat-obatan antidepresan atau diuretik.

5. Diabetes

Salah satu bahan dalam mi instan adalah maida, yaitu olahan tepung terigu yang telah melalui proses penggilingan, penghalusan, dan pemutihan. Maida tidak mengandung nutrisi penting selain memberikan rasa pada makanan.

Maida juga mengandung gula yang cukup tinggi, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Ketika mengonsumsi maida, organ pankreas akan memproduksi hormon insulin untuk mengolahnya, yang memerlukan waktu dan berpotensi meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

6. Penyakit Liver

Bahaya kesehatan lain dari konsumsi mi instan adalah potensi terjadinya penyakit liver. Mi instan mengandung pengawet, zat aditif, dan garam tinggi yang, jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat membebani organ hati (liver) karena sulit terurai.

Jika kondisi ini berlangsung lama, fungsi hati dapat menurun dan mengakibatkan penumpukan lemak berlebih di dalam sel hati. Penumpukan lemak ini berisiko menyebabkan kerusakan pada liver. Gangguan fungsi hati dapat meningkatkan risiko retensi air, yaitu kelebihan cairan dalam tubuh yang menyebabkan pembengkakan.

7. Obesitas

Kelebihan berat badan atau obesitas juga merupakan risiko dari konsumsi mi instan secara berlebihan. Satu bungkus mi instan mengandung sekitar 14 gram lemak jenuh, yang sudah mencakup sekitar 40% dari kebutuhan lemak harian.

Selain itu, mi instan juga mengandung kalori tinggi. Meskipun dapat mengenyangkan, tubuh tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup dari mie instan.

8. Malnutrisi

Dampak mi instan bagi kesehatan tubuh, terutama pada anak-anak, adalah peningkatan risiko kekurangan nutrisi. Meskipun mi instan dianggap praktis dan populer di kalangan semua usia, termasuk anak-anak, kandungan serat, protein, vitamin, dan mineral di dalamnya sangat rendah.

Kekurangan nutrisi pada anak dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam asupan zat mikronutrien dan makronutrien. Zat-zat gizi ini penting untuk menyediakan energi, membentuk massa otot, menjaga sistem kekebalan tubuh, dan mendukung perkembangan otak.

Tips Aman Mengkonsumsi Mi Instan

Meskipun mie instan memiliki dampak kesehatan yang perlu diperhatikan, bukan berarti makanan ini harus dihindari sepenuhnya. Untuk mencegah masalah kesehatan, berikut beberapa tips yang dapat Anda ikuti:

  • Batasi Konsumsi: Konsumsilah mi instan hanya sekali dalam seminggu untuk mengurangi risiko dampak kesehatan yang negatif.
  • Periksa Label Kemasan: Pilih mi instan dengan kadar natrium yang paling rendah untuk mengurangi asupan garam yang berlebihan.
  • Tambahkan Bahan Sehat: Sertakan sayuran, telur, dan sumber protein hewani seperti ayam dalam mie instan Anda untuk meningkatkan nilai gizi dan keseimbangan makanan.
  • Kurangi Bumbu: Gunakan sebagian dari bumbu yang disertakan dan kurangi porsinya untuk menghindari asupan sodium dan bahan tambahan yang berlebihan.

Dengan mengikuti tips ini, Anda bisa menikmati mie instan secara aman tanpa mengabaikan kebutuhan nutrisi tubuh.

Meskipun mi instan lezat dan praktis, disarankan untuk tidak mengkonsumsinya setiap hari karena makanan ini tidak dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh. Semoga bermanfaat detikers.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads