Salah satu kaca di ruangan gedung DPRD Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) retak diduga terkena peluru nyasar. Kejadian diketahui sejak kemarin.
Data yang dihimpun detikSumut di lapangan, kaca yang retak diduga akibat peluru nyasar tersebut berada di ruangan bagian keuangan DPRD Kota Padang di lantai 1. Sementara arah bagian kaca berada di bagian paling belakang gedung.
Kejadian serupa juga pernah dilaporkan terjadi beberapa waktu lalu di sana. Hal ini diungkapkan oleh salah satu Satpam yang bertugas di DPRD Kota Padang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk kejadian peluru nyasar ini kita ketahui sejak kemarin. Tahu juga sudah saat masuk kantor. Sementara kejadian peluru nyasar ini juga pernah terjadi beberapa waktu lalu, itu di lantai 3 gedung ini," kata salah satu Satpam DPRD Padang saat berbincang dengan detikSumut.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota Padang Rizal Febrinal membenarkan keretakan kaca tersebut. Namun dia mengaku belum bisa memastikan penyebab keretakan kaca tersebut.
"Kita ketahui gedung kita ini sangat luas. Dan di sekelilingnya juga daerah persawahan. Kalau memang akibat peluru nyasar pasti peluru senapan angin pemburu burung yang membuat retak. Namun tadi setelah kita cek kembali kita tidak menemukan bekas retak akibat peluru itu. Jadi saat belum bisa kita pastikan akibat peluru nyasar," kata Rizal Febrinal saat ditemui detikSumut, Selasa (3/9/2024).
"Untuk kondisi sementara kemungkinan (retak) akibat faktor suhu panas karena sifatnya kaca ini kaca jagung (tempered). Tapi ini belum bisa juga kita pastikan," sambungnya.
Rizal menyebut retaknya kaca gedung DPRD diduga akibat peluru nyasar sudah yang kedua kalinya terjadi. Sementara lokasi kaca yang retak akibat peluru nyasar tersebut menurutnya tidak terawasi kamera CCTV.
"Ini memang yang kedua kalinya terjadi akibat diduga terkena peluru nyasar. Yang pertama di lantai 3, yang kedua di lokasi ini. Sementara lokasi tersebut tidak terawasi CCTV juga," ungkapnya.
Pasca retak yang kedua kalinya diduga akibat peluru nyasar, Rizal mengatakan pihaknya belum ada rencana untuk meminta bantuan polisi terkait hal tersebut.
"Kalau untuk sementara ini saya rasa tidak (melapor polisi)," tutupnya.
(mjy/mjy)