Kata Pakar Terkait Potensi Kotak Kosong di Pilkada Dharmasraya

Sumatera Barat

Kata Pakar Terkait Potensi Kotak Kosong di Pilkada Dharmasraya

M Afdal Afrianto - detikSumut
Sabtu, 31 Agu 2024 17:30 WIB
Ilustrasi untuk pileg pilpres dan pilkada
Foto: detikcom/Jhoni Hutapea
Dharmasraya -

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas Prof Asrinaldi menyakini Pilkada Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) 2024 hanya akan diikuti calon tunggal alias melawan kotak kosong. Menurutnya sudah ada skenario yang dilakukan parpol untuk mengajukan satu calon di Pilkada Dharmasraya.

Kendati saat ini KPU menurutnya memperpanjang massa pendaftaran bupati dan wakil bupati untuk Dharmasraya selama tiga hari mulai dari kemarin. Dia menyakini sampai ditutup kembali perpanjangan pendaftaran besok hanya calon tunggal itu yang mendaftar.

"Betul (ada cawe-cawe). Karena saya tidak menafikan itu. Faktanya kotak kosong itu by design dengan mengarahkan pilihan masyarakat kepada pilihan partai, yang mana tujuannya untuk memenangkan calon yang mereka dukung bersama. Dengan cara begitu mereka dapat mengendalikan daerah secara keseluruhan," kata Prof Asrinaldi saat ditemui detikSumut, Sabtu (31/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asrinaldi juga menyayangkan hal itu terjadi di Dharmasraya, karena menurutnya banyak tokoh yang berpotensi bisa maju seperti mantan bupati Dharmasraya Adi Gunawan. Sayang tokoh tersebut menurutnya dijegal untuk maju karena tidak mendapatkan dukungan partainya.

"Iya (dijegal untuk maju). Contohnya Adi Gunawan itu mantan bupati dan Ketua DPD Golkar Dharmasraya yang tak dapat pencalonan dari partainya sendiri. Dan kurang apa dia, mohon maaf pengalaman dia sudah teruji dari calon saat ini," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Pakar politik ini juga menyebut ketika kotak kosong itu terjadi di Dharmasraya, pilihan ada di tangan warga Dharmasraya, apakah akan memilih calon tunggal atau kotak kosong.

"Sekarang tinggal dari masyarakat Dharmasraya, apakah masyarakat Dharmasraya itu menerima apa yang diarahkan partai. Atau mereka melawan dengan tidak memilih pasangan yang dibuat oleh partai dan lebih memilih kotak kosong," jelasnya.

Untuk saat ini, selama perpanjangan masa pendaftaran. Paslon yang ada menurutnya tidak memiliki ruang untuk tetap maju dalam Pilkada Dharmasraya.

"Paslon lain tidak ada ruang untuk maju. Jadi saya tetap yakin akan melawan kotak kosong. Sementara perpanjang tiga hari ini," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) kembali memperpanjang masa pendaftaran calon bupati dan wakil bupati untuk Kabupaten Dharmasraya sampai tiga hari ke depan. Perpanjangan pendaftaran calon bupati dan wakil bupati ini buntut hanya satu paslon yang mendaftar di KPU setempat.

"Kita memperpanjang pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya selama tiga hari ke depan. Di mulai dari hari ini," kata Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Sumbar Ory Sativa Syakban kepada detikSumut, Jumat (30/8/2024).

Kendati partai politik yang belum menyatakan dukungan hanya memiliki suara sah di bawah 10 persen. Ory mengatakan pihaknya tetap memperpanjang pendaftaran paslon bupati dan wakil bupati tersebut sesuai peraturan Pasal 135 Peraturan KPU Nomor 10 tahun 2024.

"Informasi dari teman-teman di sana. Partai politik yang belum mendaftar itu jumlah akumulasi suara sahnya itu di bawah 10 persen, tepatnya cuma 6 persen. Jadi karena sesuai peraturan yang berlaku, kalau calon kurang dari dua paslon. Maka KPU kabupaten kota itu memperpanjang tahapan pendaftaran," jelasnya.

Data yang dihimpun detikSumut, sampai saat ini baru satu paslon yang mendaftar ke KPU Dharmasraya. Paslon itu adalah Annisa Suci R-Leli Arni. Sementara berkas keduanya juga dinyatakan diterima KPU.

Pasangan srikandi ini maju sebagai paslon Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya dengan dukungan dari Partai Hanura, PKS, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PDIP, dan Demokrat.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads