Sri Mulyani Jelaskan Insentif untuk Kesejahteraan Masyarakat Kelas Menengah

Sri Mulyani Jelaskan Insentif untuk Kesejahteraan Masyarakat Kelas Menengah

Tim detikFinance - detikSumut
Jumat, 30 Agu 2024 22:19 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Foto: Dok. Youtube Kementerian Keuangan
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan sejumlah program pemerintah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat kelas menengah. Masyarakat kelas menengah dinilai berperan untuk mendorong perekonomian.

Pemerintah memberikan perhatian bagi masyarakat kelas menengah agar lebih sejahtera. Program-program tersebut seperti subsidi hingga program kredit.

"Kelas menengah punya peran strategis untuk mendorong perekonomian, oleh karena itu Pemerintah telah memberikan beberapa program untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok kelas menengah," kata dia dalam keterangannya di Instagram @smindrawati, dilansir detikFinance, Jumat (30/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani pun membeberkan program-program pemerintah yang telah dijalankan untuk meningkatkan kesejahteraan kelas menengah pertama di antaranya, perlinsos, pemberian subsidi dan kompensasi, insentif perpajakan seperti insentif PPN DTP untuk pembelian rumah.

"(Kemudian) Pemberian Bantuan luran kesehatan, Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga jaring pengaman seperti kartu prakerja sebagai jaminan kehilangan pekerjaan," terangnya.

ADVERTISEMENT

Ia berharap, insentif dari pemerintah tersebut bisa membantu meningkat kesejahteraan kelas menengah.

"Semoga berbagai program ini tak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan kelompok menengah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan," jelas dia.

Pentingnya peran kelas menengah ini juga dibahas dalam Dialog Ekonomi Selasa siang (27/08), yang diselenggarakan Kementerian Perekonomian bersama Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Para pakar ekonomi, Dorodjatun Kuntjoro, Darmin Nasution, Bayu Krisnamurthi, Chairul Tanjung, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, dan Ketua Umum APINDO Bu Shinta Widjaja Kamdani.

Sebelumnya, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) memperkirakan ada 8,5 juta warga kelas menengah yang 'turun kasta' menjadi calon kelas menengah sejak 2018 hingga 2023.

Dalam riset yang berjudul 'Macroeconomics Analysis Series Indonesia Economic Outlook Triwulan III-2024' dijelaskan, jumlah penduduk kelas menengah hanya mencakup 52 juta jiwa atau sekitar 18,8% dari total populasi RI saat ini.

"Pada tahun 2023, kelas menengah di Indonesia mencakup sekitar 52 juta jiwa dan mewakili 18,8% dari total populasi. Namun, jumlah penduduk kelas menengah baru-baru ini mengalami penurunan (jika dibandingkan dengan 2018 lalu)," tulis laporan tersebut.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads