Wali Kota Medan Bobby Nasution bercerita soal dirinya dimarahi Kapolrestabes Medan Kombes Teddy Jhon Marbun karena proyek pembangunannya yang kerap membuat jalan macet. Hal itu disampaikan Bobby di hadapan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Irjen Risyapudin Nursin.
Pada saat itu, Bobby tengah memberikan sambutan dalam acara Groundbreaking Pembangunan Halte Percontohan BRT BS13 Lapangan Merdeka, Minggu (25/8/2024). Pada saat itu, juga turut hadir Sekdaprov Sumut Arief Trinugroho, Dandim 0201 Medan Kolonel Ferry Muzawwad, Kombes Teddy dan sejumlah pejabat lainnya.
"Untuk teman-teman forkopimda, kalau boleh, ini Pak Dandim, Pak Kapolres, hadir yang mewakili Polda, ini programnya Pak Dirjen Perhubungan, ini mumpung ada Irjen Pol-nya, biasa saya suka kena marah nih pak, mohon maaf pak, saya selalu kena marah kalau ada beberapa proyek kita yang buat macet sedikit, biasanya Pak Kapolres suka cerewet pak," kata Bobby.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menantu Presiden RI Joko Widodo itu menyebut Kombes Teddy menanyakan kapan proyek-proyek itu selesai dikerjakan. Bobby pun langsung berkelakar kalau bisa bermain sulap, dia akan menyulap proyek-proyek itu agar cepat selesai.
"Ini pak wali kapan selesainya apa segala macam," ujar Bobby menirukan perkataan Teddy.
"Kalau kita bisa main sulap, Pak Kapolres, sudah kita sulap saja ini biar cepat selesai," sambungnya.
Bobby lalu mengajak Forkopimda untuk sama-sama mendukung pengerjaan proyek-proyek pembangunan di Kota Medan. Dia juga turut mengajak Forkopimda untuk memberikan edukasi kepada masyarakat soal proyek tersebut. Bobby menyebut proyek itu nantinya juga akan memberikan kemudahan kepada masyarakat.
"Tapi dalam proses pengerjaan tentunya, kami mohon teman-teman forkopimda sama-sama kita support ini, sama-sama kita beri pemahaman kepada masyarakat yang kita bangun ini apabila bisa digunakan nanti, apabila selesai, ini justru untuk memudahkan masyarakat, justru untuk mengurangi kemacetan yang hari ini sudah mulai dirasakan oleh masyarakat kota Medan," sebutnya.
Pembangunan Halte BRT Mebidang Dimulai
Pengerjaan pembangunan halte untuk Bus Rapid Transit (BRT) yang menghubungkan wilayah Medan-Binjai-Deli Serdang (Mebidang), dimulai. Halte yang pertama kali dibangun adalah di titik BS13 Lapangan Merdeka, tepatnya di depan kantor pos Medan.
"Untuk saat ini, kita akan mulai dari titik nol BS13 sebagai awal dari pada pengerjaan yang akan kita lakukan dan akan kita lakukan groundbreaking pada hari ini sebagai yang pertama di BS13 ini," kata Risyapudin saat sambutan.
Dia menjelaskan bahwa pada akhir tahun nanti, Pemkot Medan dan Kemenhub akan menandatangani kontrak untuk pengerjaan fasilitas BRT lainnya. BRT ini direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2027.
"Khusus untuk Medan, mungkin nanti Pak Wali Kota, kami sampaikan bahwasanya di akhir tahun nanti kita berkontrak untuk pekerjaan di tahun 2025, sehingga nanti akan berlanjut pekerjaan fisik yang lainnya di tahun 2025. Untuk proyek ini, Medan dan Bandung dan harus berjalan mulai kita kontrak di 2022 hingga nanti di 2027," jelasnya.
Risyapudin mengatakan pendanaan pembangunan BRT ini dibantu oleh World Bank dan Agence Farancaise de Developpement (AFD). Rinciannya, World Bank sebanyak 84,84 persen, sedangkan AFD sebanyak 15,15 persen.
"Insyaallah pembangunan dari pada BRT ini dengan bantuan dua bank yang membantu mem-back up kita yaitu dari Bank Dunia maupun dari AFD. Sementara dari pihak Bank Dunia 84,84 persen, sedangkan sisanya Bank Francis, yaitu kurang lebih 15,15 persen," ujarnya.
Dia berharap adanya BRT ini dapat mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, sehingga menekan tingkat kemacetan. Risyapudin juga berharap pemerintah daerah dapat mengedukasi masyarakat untuk dapat beralih dari pemakaian kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
"Kita bersama Pemda, baik provinsi maupun kabupaten/kota juga harus melakukan strategi bagaimana mengalihkan moda transportasi pribadi kepada moda transportasi angkutan masal, ini perlu adanya kerja keras Pemda. Apabila strategi ini tidak diterapkan, makan akan sia-sia. Begitu besar angggaran yang akan kita bangun, tapi tidak direspons secara positif oleh laporan masyarakat kita, karena ini akan mengatasi, baik itu kemacetan, kepadatan, polusi, bahkan pemborosan BBM," pungkasnya.
Bobby Nasution mengaku Pemkot Medan akan mendukung pembangunan BRT ini. Dia berharap BRT ini menjadi langkah untuk menarik masyarakat agar mau beralih ke kendaraan umum.
Simak Selengkapnya di Halaman Selanjutnya...
"Satu hal yang kami pastikan, kami akan komit terus, termasuk fasilitas depo, ruas jalan yang kami berkenan kan untuk sama sama kita bangun. Yang kami harapkan ke depannya, tentunya proyek ini memastikan seluruh masyarakat Kota Medan ataupun yang ada di Kota Medan, bisa dengan aman dan nyaman dalam menggunakan transportasi umum," kata Bobby.
Bobby menyebut Presiden RI Joko Widodo sudah sempat mengingatkan soal Kota Medan yang mulai mengalami kemacetan. Menurutnya, BRT ini menjadi salah satu solusi dalam menekan kemacetan di Kota Medan.
"Bapak Presiden RI kemarin sudah menyampaikan Kota Medan sudah di-mention sekali pada saat di Kaltim, dan kemarin pada saat rapat di IKN juga kami di-mention, beberapa daerah yang sudah mulai kena macet. Oleh karena itu, ini adalah upaya dari kami Pemko Medan bersama dengan Kemenhub untuk bisa mengurangi kemacetan yang ada di kota Medan," ujarnya.
Simak Video "Video KPK Bakal Panggil Bobby Kalau Ada Dugaan Terlibat Kasus OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(mjy/mjy)