Beredar informasi bahwa wilayah Pantai Barat Sumatera Utara (Sumut) akan berdampak gempa bumi megathrust hingga magnitudo 8,7. Begini penjelasan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait hal itu.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang Agus Riyanto mengatakan bahwa wilayah Pantai Barat Sumut, yakni Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Mandailing Natal (Madina), Tapanuli Selatan (Tapsel) merupakan wilayah aktif gempa bumi. Dia menyebut hal itu diakibatkan karena aktivitas subduksi lempeng tektonik.
"Pantai Barat Sumut merupakan wilayah aktif gempa bumi. Ini sebagai akibat dari aktivitas subduksi lempeng tektonik, sehingga gempa bumi dapat terjadi kapan saja dengan magnitudo yang bervariasi," kata Agus dalam keterangannya, Minggu (25/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menyebut potensi gempa bumi berbeda dengan prediksi gempa bumi. Dia menjelaskan bahwa potensi merujuk kepada kemampuan sumber gempa bumi zona megathrust untuk melepaskan gempa bumi dengan kekuatan tertentu. Sementara prediksi mengacu pada informasi mengenai kapan, di mana dan berapa besar gempa bumi yang akan terjadi.
"Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, di mana dan berapa besar gempa bumi akan terjadi dengan akurat, sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi terkait prediksi gempa bumi," jelasnya.
Dia menyampaikan bahwa informasi terkait dengan potensi gempa bumi megathrust itu disosialisasikan sebagai upaya mitigasi. Dengan begitu, masyarakat dapat bersiaga.
Sebagai bentuk pemantauan gempa bumi di wilayah Pantau Barat Sumut, Agus menyebut pihaknya telah memasang sensor pendeteksi. Alat pendeteksi itu berupa seismometer dan accelerometer collocated masing-masing sebanyak 22 lokasi serta accelerometer non-collocated sebanyak 12 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah di Sumut.
Sementara, untuk tsunami, BMKG telah memasang sirene peringatan tsunami di dua lokasi, yakni di kantor Bupati Tapteng dan dan kantor Camat Barus. Selain itu, pihaknya juga akan akan memasang tsunami gauge di dua lokasi, yaitu di wilayah pesisir Kabupaten Tapteng dan di wilayah pesisir Kabupaten Madina.
"Sebagai bagian dari penyebaran informasi atau diseminasi terkait gempa bumi dan tsunami, BMKG telah memasang 20 perangkat warning receiver system new generation, di antaranya dua di kantor BPBD Kabupaten Tapsel dan kantor Bupati Tapsel, satu di kantor BPBD Sibolga, dan satu di kantor BPBD Madina," ujar Agus.
Agus meminta masyarakat untuk tidak panik dengan informasi yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. "Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," pungkasnya.
Baca juga: Gempa Berkekuatan M 6,3 Guncang Taiwan |
(mjy/mjy)