Viral di media sosial, seorang nenek berusia 61 tahun bernama Muniah, Warga Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabuptaen Karawang, kehilangan beberapa jari tangannya usai mengikuti lomba tarik tambang 17 Agustusan.
Jari tangan Muniah kini diamputasi setelah ditangani pihak medis karena luka dan beberapa tulang jarinya patah. Cerita pilu itu disampaikan anak Muniah, Tita Auniah.
"Jari ibu luka parah, beberapa tulangnya juga remuk, jadi kemarin diamputasi, 4 jari tangan kanannya," ujar Tita, dilansir detikJabar, Kamis (22/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muniah ikut lomba tarik tambang pada 17 Agustus 2024 lalu di desanya bersama warga lainnya. Saat itu dia di posisi paling depan.
"Jadi awalnya itu hari Sabtu (17/8) pas 17-an sore kan, ibu bersama warga lainnya ikut lomba tarik tambang plastik, kalau lombanya 5 lawan 5, kebetulan ibu paling depan posisinya," kata dia.
Kronologi kejadiannya, diceritakan Tita, saat panitia berteriak 'siap', kelompok lawan Muniah langsung menarik tali plastik yang tengah dipegang Muniah dan kelompoknya hingga menjerat tangan Muniah yang sedang memegang tali.
"Waktu masuk hitungan ketiga teriak siap, tali itu kan langsung ditarik lawan, ibu saya teriak kesakitan, pertama posisinya paling depan. Ternyata talinya juga dililitkan ke jari tangan, jadinya kejerat tali," ungkap Tita.
Panitia lomba pun langsung mengevakuasi Muniah yang saat itu berteriak histeris karena kesakitan. Ia dibawa ke klinik untuk dilakukan tindakan medis, namun luka di jari tangannya cukup parah hingga harus dirujuk ke RSUD Karawang.
"Saat itu, ibu langsung pada dibawa ke klinik, tapi ternyata klinik tidak sanggup, sampe dibawa ke RSUD Karawang, karena luka jari ibu cukup parah," imbuhnya.
Akibat kejadian itu Muniah harus kehilangan empat jari tangan kanannya. Tita mengaku menyesalkan kejadian tersebut namun ia sadar tak bisa menyalahkan siapa pun.
"Mau gimana lagi, saya juga bingung ini kan musibah, saya sebagai anak rela enggak rela ibu saya kehilangan jari. Berusaha ikhlas meski tiap hari lihat ibu nangis terus," ujar dia.
Dia berharap tidak ada lagi korban serupa. Dia berpesan agar pihak panitia perlombaan menyusun rencana yang matang sebelum memulai perlombaan ke depannya.
"Semoga tidak ada lagi korban seperti ibu, ini sebagai pelajaran saja, panitia harus memperhitungkan lagi kalau memang ada perlombaan semoga tidak ada lomba tarik tambang yang membahayakan," ucapnya.
Kasi Humas Polres Karawang Iptu Rudi membenarkan kejadian itu. Pihak Polsek Cilamaya sudah menemui korban di kediamannya.
"Iya korban itu sudah kita datangi, pihak Polsek Cilamaya juga sudah mendatangi rumah korban, untuk menguatkan mental korban agar bersemangat menjalani masa pemulihan," ucap Rudi.
(nkm/nkm)