Rizki Juniansyah menjadi lifter pertama Indonesia yang meraih medali emas di Olimpiade. Dia menyebut peran ibu sangat besar di karirnnya.
Rizki mengatakan kesuksesannya meraih medali emas Olimpiade berkat restu orang tua, terutama ibunda Yeni Rohaeni Durachim yang hadir secara langsung ke Paris.
Yeni dan kakak Rizki, Riska Anjani Yasin, diterbangkan langsung oleh CdM Indonesia Anindya Bakrie ke Paris. Hal itu pun memberinya dukungan dan motivasi berlebih. Apalagi ia juga punya kebiasaan khusus yang melibatkan ibunda tercinta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kehadiran keluarga dan itu support nomor satu," kata Rizki dikutip detikSport, Jumat (9/8/2024).
Menurutnya setiap melakukan aktivitas mencium mencuci kaki sang ibu, dia selalu mendapat keberkahan. Hal itu juga yang dilakukannya sebelum pertandingan perebutan medali emas.
"Saya ada dalam Rahim mama, mama yang terbaik. Setiap saya cium kaki dan cuci kaki mama serta meminumnya, alhamdulillah selalu berkah," ujarnya.
Rizki tampil penuh tenaga power saat bertanding di kelas 73 kg cabang olahraga angkat besi, Jumat (9/8) pukul 00.35 WIB dini hari. Di percobaan awal angkatan snatch sempat gagal, tapi Rizki unjuk gigi pada percobaan berikutnya.
Ia membukukan angkatan snatch terbaik 155kg. Rizki tak terbendung saat memasuki angkatan clean & jerk yang merupakan spesialis angkatannya.
Dia berhasil mengangkat angkatan 191kg, kemudian disusul mengangkat 199kg pada percobaan kedua, sekaligus menjadi rekor baru di Olimpiade. Total, Rizki Juniansyah berhasil membukukan total angkatan terbaik 354kg.
(astj/astj)