Matahari mulai menyingsing di Kawasan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (20/7/2024) pagi. Di Kantor JNE Teluk Dalam, Yobedin sibuk menyusun puluhan paket ke dalam karung goni putih dan tas cokelat berlogo JNE yang kemudian disangkutkan ke belakang jok sepeda motor.
"Bu Fransisca, paket sudah tiba di kantor cabang dan akan saya antar hari ini. Mohon ditunggu ya," ucap Yobedin melalui telepon.
Setelah menutup panggilan, pria berusia 30 tahun itu dibantu oleh tiga kurir lainnya mengangkat karung berisi paket-paket ke atas jok motornya. Hari ini, Yobedin membawa paket terbanyak dibandingkan kurir lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama setahun bekerja sebagai kurir di JNE Teluk Dalam, Yobedin dikenal sebagai andalan untuk mengantar paket ke wilayah-wilayah pelosok perbatasan Kabupaten Nias Selatan. Hari ini, ia diamanahi untuk mengantarkan sekitar 67 paket ke delapan kecamatan yakni Kecamatan O'ou, Lolowau, Hilisala'ahe, Hilimegai, Onohazumba, Lolomatu, Ulunoyo, dan Huruna.
"Jarak terjauh hari ini adalah ke Huruna. Saya juga akan mengantar ke daerah perbatasan Nias Barat dan Gunungsitoli," jelas Yobedin.
Yobedin menceritakan tantangan besar yang dihadapinya setiap hari. Jalan terjal dan pinggiran jurang menjadi 'makanan' sehari-hari.
"Jalan rusak parah sudah jadi makanan sehari-hari. Dari perbatasan Kabupaten Nias Barat, ada sekitar 6 km jalan rusak. Dari Lolowau ke perbatasan Kota Gunung Sitoli juga sekitar 20 km dengan banyak batu besar dan jalan yang tidak rata. Tapi, itu satu-satunya jalan utama," ungkapnya.
Yobedin menambahkan, ia tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik tetapi juga berdoa agar selamat dalam perjalanan.
Kepala Cabang JNE Kabupaten Nias Selatan, Mariana Manao (28), menjelaskan bahwa hampir semua kecamatan di Nias Selatan termasuk dalam zona D, yaitu daerah pelosok perbatasan. "Zona D adalah wilayah yang sangat jauh dan merupakan daerah perbatasan. Sedangkan zona B meliputi Kecamatan Teluk Dalam dan Onolalu," ujar Mariana.
Mariana mengakui, pengiriman ke Zona D merupakan tantangan besar bagi timnya. "Kecamatan dengan kondisi jalan paling menantang termasuk Hilisalawa'ahe, Hilimegai, Huruna, Onohazumba, Umbunasi, Idanotae, Ulu Idanotae, Mazo, dan Susua. Di daerah ini, jalannya sangat ekstrim dengan jurang di kedua sisi. Jalan yang rusak parah juga berbahaya, terutama jika rem motornya kurang berfungsi," ujarnya.
Untuk mengatasi tantangan ini, Mariana mengimbau enam kurir yang bertugas agar disiplin waktu agar tidak pulang terlalu larut.
"Kami mulai aktivitas sekitar pukul 07.00 WIB untuk absen dan menyusun paket. Kurir biasanya bisa meninggalkan kantor pukul 09.00 WIB. Perjalanan pulang ke kantor memakan waktu kurang lebih 5 jam. Jika jumlah paket banyak, perjalanan bisa hingga tengah malam karena akses jalan yang terjal dan pelosok," tambah Mariana.
Kejar Kebahagiaan Customer
Yobedin dan Mariana sepakat bahwa makna 'Connecting Happiness' tercapai ketika paket yang diantarkan melewati berbagai rintangan dan sampai dengan selamat kepada customer.
Yobedin menyebutkan, sejauh ini hanya kurir JNE yang dapat menjangkau kampung-kampung di wilayah perbatasan Nias Selatan. "Motor 'King' ini bisa menembus semua kondisi jalan," kata Yobedin sambil menunjuk sepeda motor Honda CBR miliknya.
Ia pun mengenang momen saat berhasil mengantar paket di tengah hujan deras dengan motor besar. "Ada momen ketika saya membawa paket ke Dusun Soonogeu saat hujan. Saya bungkus barang dengan karung anti basah dan tetap melanjutkan perjalanan meski jalan tergenang air. Banyak yang heran karena hanya kurir JNE yang bisa melakukannya," kenangnya.
Rasa lelah Yobedin lenyap saat melihat kepuasan customer. "Ketika paket sudah sampai, kami merasa lega. Customer juga senang dengan JNE karena kami dapat diandalkan di daerah ini. Bahkan, tidak ada ekspedisi lain yang bisa sampai ke pelosok seperti kami," kata Yobedin.
Kreativitas Yobedin dengan motor tangguhnya juga menjadi andalan Mariana untuk memastikan paket tetap sampai ke pelosok perbatasan. "Hingga saat ini, kami belum menerima keluhan dari customer. Kami berkomitmen untuk mengantarkan kebahagiaan kepada customer. Jika customer senang, kami juga merasa puas," ujar Mariana.
Jarak seratusan kilometer dari Teluk Dalam, Kepala JNE Cabang Mandailing Natal, Wildan Ahmadi, juga berbagi cerita tentang tantangan yang dihadapi kurir di pelosok desa. "Kecamatan Natal, Sinunukan, dan Muara Batanggadis merupakan wilayah dengan banyak pabrik kelapa sawit, dan sulit untuk mencari lokasi yang tepat," jelas Wildan.
Wildan menambahkan, komitmen JNE untuk menghubungkan kebahagiaan juga terlihat di Mandailing Natal, di mana kurir seringkali harus menyeberang sungai dengan perahu. "Ada desa seperti di Kecamatan Batahan yang hanya bisa dijangkau dengan perahu. Motornya juga ikut menyebrang. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memastikan paket sampai ke penerima," kata Wildan.
Jalur Sekunder Percepat Pengiriman Wilayah 3T
JNE berkomitmen untuk pengiriman paket ke wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Sejak tahun 2020, JNE Cabang Utama Silangit dibuka untuk mencakup 15 wilayah, termasuk Nias Selatan dan Mandailing Natal. Berdasarkan Perpres 63/2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024, Sumatera Utara memiliki empat kabupaten tertinggal, yakni ada Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, dan Kabupaten Nias Barat.
Dilansir dari laman Sekretariat Kabinet, perpres Pasal 1 menyebutkan bahwa daerah tertinggal adalah daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional berdasarkan kriteria perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik daerah.
"Jumlah jaringan sales konter atau agen JNE Silangit lebih dari 200 titik dan 12 persennya berada di wilayah 3T. Hampir semua kabupaten wilayah JNE Silangit memiliki wilayah 3T kecuali Kotamadya yang tidak memiliki wilayah tersebut," kata Marketing Cabang Utama Silangit Juli Parulian Bakara.
Juli mengakui dengan adanya jalur udara langsung melalui Bandara Silangit, JNE dapat mempercepat pengiriman ke wilayah 3T.
"Jalur sekunder yang kami buka menggunakan armada sendiri dari Silangit ke Gunungsitoli mempercepat pengiriman dan meningkatkan keamanan," tuturnya.
Berkat menggunakan armada sendiri, pengiriman paket ke wilayah pelosok dalam lebih aman dan jauh lebih cepat sampai ke tangan customer.
"Kiriman kita tidak naik turun, kalau dulu kan turun di Sibolga kemudian masukkan ke kapal kadang pakai mobil lagi. Sekarang lebih aman tidak naik turun barang dari Silangit kemudian turun ke Gunungsitoli jadi lebih cepat dan aman. Memang terlihat adanya peningkatan dari dulu sebelum kita gunakan vendor dengan gunakan armada sendiri," pungkas Juli.
#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun #JNEContentCompetition2024 #GasssTerusSemangatKreativitasnya
(dhm/dhm)